Dalam Markus 10:2-16, Yesus menyoroti pentingnya kasih yang tulus dan tak bersyarat, terutama dalam konteks keluarga. Ia menegaskan bahwa kasih sejati bukanlah kasih yang berpusat pada diri sendiri, melainkan kasih yang melindungi dan membela yang lemah, seperti anak-anak yang sering kali terabaikan atau diremehkan. Di dalam keluarga, ini berarti kita dipanggil untuk memberi perhatian dan dukungan kepada anggota keluarga yang mungkin lebih rentan, seperti anak-anak, orang tua yang sudah lanjut usia, atau bahkan mereka yang sedang mengalami kesulitan emosional.
Yesus mengingatkan kita bahwa kasih sejati terlihat dalam tindakan, bukan hanya dalam kata-kata. Kasih yang bertumbuh adalah kasih yang aktif mencari cara untuk meringankan beban orang lain, untuk memastikan bahwa setiap anggota keluarga merasa dihargai dan dicintai. Ini adalah panggilan untuk keluar dari zona nyaman kita dan terlibat secara aktif dalam kehidupan mereka yang membutuhkan. Apakah kita sudah peka terhadap kebutuhan dan kelemahan orang-orang di sekitar kita, khususnya dalam keluarga? Pertumbuhan dalam kasih berarti kita bersedia mengorbankan waktu, tenaga, dan perhatian kita untuk mereka yang membutuhkan. Mari kita merenungkan, bagaimana kita dapat lebih aktif membela dan melindungi yang lemah di tengah-tengah keluarga kita? Dengan demikian, kita tidak hanya bertumbuh dalam kasih, tetapi juga membawa kasih Kristus nyata dalam kehidupan sehari-hari. (ASC)
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.