“… kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri ini – Dialah juga akan mengutus malaikat-Nya berjalan di depanmu ….” (Kej. 24:7)
“Eirene kan sudah besar, jadi Eirene harusnya pergi ke dokter sendiri, tidak usah ditemani,” demikian komentar Dr. Julius saat saya menemani anak saya ke dokter. Tetapi, ia kemudian melanjutkan kalimatnya, “Tapi, mama sering mengantar jemaatnya ke dokter, masa anak sendiri tidak diantar ya, Ren.” Anak saya segera tertawa sembari mengatakan: “Nah, itu dokter tahu, mama tidak akan meninggalkan saya sendirian, dia pasti mengantar saya apalagi pergi menemui dokter.”
Hamba Abraham mengalami kegentaran ketika ia diminta untuk melakukan satu tugas yang menurutnya cukup sulit, yakni mencari seorang istri untuk Ishak. Tugas ini menjadi sulit karena hamba ini tidak diberitahu siapa nama perempuan yang akan menjadi istri anak tuannya. Ia hanya mendapat satu perintah dan sebuah kriteria singkat (ay. 4). Namun, ada satu hal yang menghibur dirinya, sebuah penyertaan dari Tuhan saat ia melaksanakan tugasnya itu (ay. 7). Keyakinan akan penyertaan inilah yang meringankan langkahnya saat pergi ke negeri asal tuannya, Abraham.
Ada banyak ketidakpastian yang terjadi di dalam kehidupan kita, yang dapat membuat kita menjadi gentar dan takut. Saat kita membiarkan kegentaran dan ketakutan menguasai diri dan hati kita, maka kita akan menjadi semakin tidak berdaya. Apa yang dapat kita lakukan? Ada satu hal. Apa pun persoalan dan masalah yang kita hadapi dalam hidup kita, yakinlah bahwa Tuhan menyertai. [Pdt. Engeline Chandra]
DOA:
Terima kasih Tuhan karena Engkau tidak pernah meninggalkan kami barang sedetik pun. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 116:1-2, 12-19; Kej. 24:1-9; Kis. 7:35-43
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.