Aku akan memulihkan keadaan Yehuda dan Israel dan akan membangun mereka seperti dahulu: Aku akan mentahirkan mereka dari segala kesalahan yang mereka lakukan dengan berdosa terhadap Aku …. (Yer. 33:7-8)
Berkat Tuhan bukan hanya bersifat material dan jasmaniah. Yang tidak kurang pentingnya ialah berkat rohaniah. Seperti, damai sejahtera, sukacita, pengampunan, penerimaan, kasih sayang, dan sebagainya. Melalui Yeremia, Tuhan berjanji kepada umat Israel akan memulihkan mereka. Karena dosa, maka hubungan umat Israel dengan Tuhan menjadi rusak dan terputus. Siapa dapat menyambung kembali hubungan yang putus itu? Tidak ada satu orang pun yang mampu, selain daripada Tuhan sendiri.
Maka Dia berkata melalui Nabi Yeremia, “Aku akan memulihkan keadaan Yehuda dan Israel, dan akan membangun mereka seperti dahulu: Aku akan mentahirkan mereka dari segala kesalahan yang mereka lakukan ….” Tawaran ini harus kita sambut dengan tangan terbuka dan hati gembira. Manusia dengan kekuatannya sendiri tidak akan pernah sanggup untuk datang mendekati Allah. Namun, Allah dalam kasih- Nya yang berlimpah mau datang mencari dan menghampiri manusia. Ia memanggil kita datang kepada-Nya.
Yesus, Anak Allah yang hidup, berkata, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Mat. 11:28). Yesus adalah representasi Allah yang datang ke dunia untuk mengundang manusia yang berdosa untuk menerima kasih dan pengampunan ilahi. Menerima ajakan-Nya berarti menyambut tawaran untuk berdamai dengan-Nya. [Pdt. (Em.) Ferdinand Suleeman]
REFLEKSI:
Di atas salib-Nya, tangan Yesus terentang lebar; yang berarti Ia membuka pintu bagi semua orang untuk datang pada-Nya.
Ayat Pendukung: Mzm. 118:1-2, 19-2; Yer. 33:1-9; Flp. 2:12-18
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
1 Comment
Poedjosekti
Maret 26, 2021 - 7:44 amMencerahkan