TUHAN Semesta Alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. (Mazmur 46:12)
Selama kurang lebih 350 tahun Belanda berkuasa di Indonesia, mereka bernpaya membangun berbagai fasilitas penting di berbagai wilayah, salah satunya adalah benteng. Benteng-benteng tersebut digunakan sebagai pusat komando serta sebagai pertahanan dari serangan. Secara singkat, dapat dikatakan bahwa benteng adalah tempat perlindungan atau tempat yang aman dari serangan musuh.
Pemazmur menegaskan bahwa Allah adalah kota benteng bagi umat-Nya. Di tengah kondisi alam yang dapat membuat kita merasa tidak aman, juga di tengah ancaman keributan, kerusuhan, dan kejahatan, ada satu tempat yang tenang dan aman, yaitu berdiam bersama TUHAN Semesta Alam. TUHAN adalah tempat perlindungan yang paling kuat dari ancaman apa pun. la adalah kota benteng yang teguh bagi umat yang berlindung kepada-Nya.
Kita tentu pernah merasa terancam. Kita merasa khawatir, takut, dan gelisah, bahkan merasa hidup kita benar-benar tidak aman. Hal yang perlu kita lakukan adalah berdiam diri dan merasakan kehadiran serta kekuatan Tuhan Semesta Alam. Kita perlu menenangkan diri sejenak, berdiam, dan merasakan keamanan dari – Nya. Saat ada banyak hal yang terasa mengancam kehidupan kita, pergilah dan pandanglah Tuhan. Rasakanlah ketenangan yang berasal dari-Nya. Bersama Tuhan Semesta Alam, kita aman. [Pdt. Cordelia Gunawan]
REFLEKSI:
Di tengah gemuruh persoalan yang membuat kita merasa terancam dan tidak aman, datanglah kepada Tuhan, kota benteng kita.
Ayat Pendukung: 2 Taw. 18:12-22; Mzm. 46; Ibr. 9:23-28
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.



Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.