”Ambillah bagimu sepuluh koyakan, sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari tangan Salomo dan akan memberikan kepadamu sepuluh suku.” (1Raj. 11:31)
Meskipun burung pipit dijual dengan sangat murah di Israel, bahkan dipandang sebagai hewan yang tidak berharga, tetapi Tuhan Yesus mengatakan bahwa tidak ada satu ekor pun burung pipit yang akan jatuh dan dapat ditangkap manusia, jika tidak diizinkan oleh Bapa yang berdaulat dalam dunia.
Dalam kedaulatan-Nya, Tuhan mengangkat raja-raja dalam dunia, memberi mereka kuasa dan wewenang untuk memerintah. Ia memilih dan memberi anugerah kehidupan kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya. Bukan karena hebat dan kuatnya, maka seseorang bisa berkuasa dan memerintah sebagai pemimpin atas sesamanya, melainkan karena anugerah dan kemurahan Tuhan. Maka satu hal yang harus tetap ada pada kita, yang diangkat dan ditinggikan oleh Tuhan, ialah jangan kita lupa diri lalu membelakangi Tuhan. Salomo bisa menjadi raja atas Israel menggantikan Daud, ayahnya, adalah karena kemurahan Tuhan. Tetapi, dalam kebesaran yang dianugerahkan Tuhan, Salomo kemudian malah bertindak sesuka hatinya dan mendukakan Tuhan. Salomo lupa bahwa Tuhanlah yang empunya kekuasaan dan kedaulatan. Tuhan berdaulat untuk memberi kepada siapa Ia mau memberi.
Semua yang ada pada kita, dipercayakan kepada kita dalam kemurahan Tuhan. Kita bukan pemilik. Kita hanyalah hamba yang dipercaya untuk mengelola milik Tuhan. Tuhanlah pemilik yang berdaulat atas semuanya, karena itu kehendak-Nya harus kita patuhi. [Pdt. Lie Nah]
DOA:
Tuhan ingatkan kami bahwa Engkaulah Allah yang berdaulat atas seluruh hidup kami dan tolong kami taat pada kehendak-Mu. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 50:1-6; 1Raj. 11:26-40; 2Kor. 2:12-17
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.