Tentang Trinitas

Hans Urs von Balthasar, seorang teolog Katolik yang termashyur, dalam tulisan berjudul A Résumé of My Thought, berujar bahwa iman Kristen berpusat pada dua ajaran pokok: Trinitas dan Inkarnasi (Sang Anak menjadi manusia). Ketika salah satu dari kedua ajaran ini runtuh, maka goyah pulalah seluruh iman Kristen. Berkenaan dengan ajaran Trinitas, von Balthasar lebih lanjut berujar, “Di dalam ajaran Trinitas, Allah adalah satu, baik, benar dan indah, sebab Ia pada hakikatnya adalah Kasih dan Kasih mengandaikan Sang Satu, Sang Lain dan Kesatuan mereka.

Singkatnya, tatapan pada ketiga Pribadi ilahi itu membuat kita menemukan tiga warna ilahi sekaligus: kesatuan, perbedaan dan kesetaraan (unity, difference, and equality). Ketiganya dibalut dengan sebuah nafas yang membuat seluruh semesta menerima kehidupannya: Kasih!

Ketika ketiga warna ilahi itu kita hayati dengan sungguh, maka dengan segera terbukalah seluruh rahasia kehidupan, yang musti memantulkan dan menyaksikan ketiganya secara ajeg dan setia. Semesta dicipta untuk menampilkan kesatuan Allah, perbedaan ketiga Pribadi ilahi yang setara tersebut dan bagaimana ketiga-Nya bersekutu dan berkarya senantiasa bersama-sama.

Tentang Gereja

Nah, gereja sesungguhnya adalah saksi terbaik dari ketiga warna ilahi tersebut. Selama gereja Tuhan dengan tekun dan setia mengupayakan sebuah  kehidupan yang diwarnai oleh kesatuan,   kepelbagaian dan kesetaraan,  maka yakinlah kita bahwa gereja masih pantas untuk dipertahankan,   diperjuangkan dan bahkan dibagikan kepada  dunia.

Selamat Ulang Tahun ke-27 GKI Pondok Indah, selamat mengeja Cinta Allah Trinitas pada dunia. Tuturkan pada semesta bahwa Dia yang Satu itu menawarkan sebuah persekutuan ilahi dari tiga Pribadi yang sungguh pun berbeda, namun setara dan menyatu secara sempurna. Dan kitalah saksi-saksi-Nya—lewat hidup, karya dan kebersamaan kita.

ja