Pada tahun pertama pemerintahan Berlsyazar, raja Babel, bermimpilah Daniel dan mendapat penglihatan-penglihatan di tempat tidurnya. la pun menuliskan mimpi itu dan berikut ini garis besarnya. (Daniel 7:1)
Banyak orang tidak dapat tidur nyenyak. Bahkan, untuk dapat tidur, mereka memerlukan obat penenang atau obat tidur. Ada juga orang yang berkonsultasi dengan dokter atau psikiater karena mengalami gangguan tidur. Kita mungkin kurang menghargai tidur dan bermimpi. Kita menganggap bahwa tidur dan bermimpi adalah hal yang biasa saja. Beraktivitas sepanjang hari, lalu mengakhiri hari dengan tidur dan bermimpi indah, mungkin merupakan bagian dari rutinitas yang tidak kita anggap istimewa.
Menarik untuk melihat bahwa Daniel memperoleh penglihatan penting melalui mimpi. Daniel mendapatkan penglihatan melalui mimpi saat ia tidur. Melalui Daniel, kita belajar bahwa kehadiran TUHAN dalam hidupnya juga dirasakan melalui tidur dan mimpi. Tidur dan bermimpi sering kali tidak kita pandang sebagai cara Allah memelihara, bahkan menyapa kita. Kita kurang menyadari bahwa kemampuan untuk bermimpi adalah berkat-Nya.
Jika hingga hari ini kita masih bisa tidur nyenyak tanpa obat, bahkan bisa bermimpi, bersyukurlah karena itu juga merupakan cara Tuhan menjaga dan memelihara kita. Jika kita bisa tidur dan bermimpi, bersyukurlah karena ternyata ada orang yang bahkan tidak bisa tidur, apalagi bermimpi. Dapat bermimpi berarti kita bisa tidur nyenyak, dan itu semua adalah anugerah-Nya. [Pdt. Cordelia Gunawan]
REFLEKSI:
Dapat tidur dan bermimpi adalah bagian dari pemeliharaan Tuhan. Bersyukurlah.
Ayat Pendukung: Dan. 7:1-3, 15-18; Mzm. 149; Ef. 1:11-23; Luk. 6:20-31
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.



Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.