Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. (2Kor. 4:16)
Menghadapi berbagai pergumulan lanjut usia, tidaklah mudah bagi sebagian orang. Usia lanjut diperhadapkan dengan semakin menurunnya berbagai kemampuan tubuh. Daya ingat berkurang, tubuh melemah, pendengaran mengecil, suara menjadi parau, kaki sering sakit adalah sebagian dari pergumulan menjadi lansia. Belum lagi berbagai jenis pekerjaan dan pelayanan yang kurang dipercaya lagi. Usia lanjut tak dapat dimungkiri. Masa itu akan datang kepada semua orang, jika Tuhan berkenan memberikan panjang umur.
Saat menghadapi lansia dalam pergumulannya, 2 Korintus 4:16 ini bagi saya sangatlah memberi kekuatan. Paulus menyadari kekuatannya merosot dan kelemahan datang kepadanya karena sakit, sehingga tubuhnya pun melemah. Walau demikian, dia mampu mengatakan bahwa dia tidak tawar hati. Karena sekalipun manusia lahiriahnya merosot, manusia batiniahnya terus diperbarui. Paulus mengatakannya bukan sekadar bermanis mulut menghibur jemaat Korintus, melainkan karena pengalaman imannya sendiri yang telah menghadapi berbagai tantangan (lih. Ay. 8-12). Kekuatan batin itu dimiliki Paulus karena ia tidak terpana pada apa yang fana atau yang kelihatan, melainkan fokus pada apa yang kekal.
Tubuh jasmani kita dapat menjadi lemah. Tetapi, kita dapat melatih tubuh rohani kita untuk terus diperbarui dari hari ke hari, sehingga tetap segar, bersukacita, berpengharapan di dalam Tuhan. (Pdt. Novita Sutanto)
DOA:
Tuhan, kami berdoa untuk para lansia dalam pergumulan hidupnya. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 20; Yes. 26:1-9; 2Kor. 4:16-18
Bahan: Wasiat, renungan keluarga
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.