Mulai saat itu banyak murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia. (Yoh.6:66)
Di masa kini, semakin banyak pengkhotbah di media sosial yang menyuguhkan berbagai pengajaran. Bahkan pemirsa bisa memilih, hendak mengikuti pengajaran atau perkataan siapa. Biasanya, orang akan memilih untuk mengikuti ajaran pengkhotbah yang sesuai dengan kepentingannya dan mendukung keinginannya.
Pengakuan Yesus bahwa Dia adalah roti hidup yang turun dari surga menyebabkan kebingungan dan sungut-sungut para pendengar-Nya. Banyak dari mereka yang tidak percaya dan menganggap bahwa perkataan Yesus terlalu keras untuk mereka cerna. Yesus mengetahui bahwa perkataan-Nya menggoncangkan iman, tetapi Ia justru menambahkan bahwa kelak Ia akan naik ke surga di mana Ia sebelumnya berada, dan tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Nya, jikalau Bapa tidak mengaruniakannya kepada-Nya. Mulai saat itu banyak murid- murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
Pernahkah kita menganggap bahwa perkataan Yesus terlalu keras bagi kita? Ketika perintah-Nya terasa tidak sesuai dengan keinginan kita, bisa jadi kita kemudian memilih untuk mengabaikan firman Tuhan dan tidak menaati perintah- Nya. Saat itulah sebenarnya kita sedang meninggalkan Dia dan tidak lagi mengikut-Nya. Jika kita percaya bahwa Yesus adalah Yang Kudus dari Allah, maka kita juga percaya bahwa perkataan Yesus adalah perkataan hidup yang kekal, dan akan memegangnya dengan teguh. [Elly Diah Praptanti, M.A]
DOA:
Ya Tuhan, kami ingin terus memegang teguh perkataan-Mu dan terus mengikut-Mu. Amin.
Ayat Pendukung: Yos. 24:1-2a, 14-18; Mzm. 34:15-22; Ef. 6:10-20; Yoh. 6:56-69
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.