Yesus yang hadir di dunia mewujud dalam sosok yang sederhana, membuat orang-orang berpengetahuan, atau yang menganggap diri bijak tidak mau membuka diri untuk mendengarkan kebenaran yang diungkapkan-Nya.
Sementar itu di sisi yang lain, para murid dan orang-orang sederhana di sekitar Yesus, ketika mendengar apa yang diajarkan-Nya, sering dikejutkan dengan kata-kata Yesus yang menggetarkan dan tanpa sadar berdecak mengagumi.
Kebijaksanaan dan kebenaran Tuhan tersembunyi bagi mereka yang merasa diri sudah bijak, sementara orang-orang kecil dan sederhana memperoleh pemahaman yang mendalam tentang hikmat-Nya (Mt.11:25). Mereka membuka hati mereka dan menerima ajaran-Nya dengan penuh sukacita. Mereka mengakui kekurangan dan kelemahan mereka sendiri, sehingga mereka siap untuk menerima hikmat dan kasih karunia Tuhan. Bagi mereka yang merendahkan hati dan mengakui kebutuhan akan Tuhan, hikmat Tuhan akan terbuka baginya.
Panggilan kepada Yang Lelah dan Berbeban Berat (ay.28), mau menawarkan kepada setiap orang yang membuka diri pada Yesus, alih alih memikul beban hidupnya sendiri, mereka diundang untuk membawa beban itu kepada Tuhan.
Ketika kita mengakui kekurangan dan kelemahan kita, kita menjadi lebih terbuka untuk menerima hikmat Tuhan dan mengizinkan-Nya untuk mengubah dan membentuk hidup kita sesuai dengan kehendak-Nya.
Keterbukaan terhadap perubahan dan transformasi yang Tuhan kerjakan dalam hidup kita menjadi penting karena memungkinkan kita untuk terus berkembang dan bertransformasi sesuai dengan kehendak Tuhan yang tersembunyi. Dengan menjadi bijak dalam mengenali kebijaksanaan-Nya dan merespons dengan keterbukaan dan ketaatan, kita dapat hidup dalam agilitas iman yang memungkinkan kita untuk terus tumbuh dalam persekutuan dengan Tuhan.
(TT)
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.