Terbukalah Mata Mereka

Lukas 24:13-35

Belum ada komentar 131 Views

Bayangkan Saudara, jarak dari Yerusalem ke Emaus itu jaraknya 7 mil (sekitar 11 kilometer). Dengan jarak sejauh itu, orang Jakarta belum terbiasa untuk jalan kaki. Tapi murid Yesus yang bernama Kleopas dan temannya, punya energi yang sangat besar untuk melakukan perjalanan itu di saat mereka justru tak berdaya.

Kenapa mereka tak berdaya? Karena mereka baru saja dikejutkan dengan kematian Yesus, berita baru lagi bahwa mayat Yesus yang dikubur, itu hilang.

Bagaimana mungkin, mereka sanggup berjalan 11 km dari Yerusalem ke Emaus dan setelah mereka sampai di Emaus mereka sanggup kembali lagi 11 km ke tempat asal mereka beranjak, yaitu Yerusalem. Ini terjadi karena, “Terbukalah mata mereka!” Ini sebuah pengalaman iman yang belum tentu dialami semua orang yang menyebut diri Kristen.

Saat Sang Guru yang mereka kasihi mati dan mayatnya hilang dari kubur bersegel batu besar itu, hati para murid takut dan tak berpengharapan. Mata hati mereka tertutup untuk melihat berbagai kemungkinan yang baik dan indah, dalam menapaki hidup ke depan. Padahal mereka sudah menabung mimpi saat berjalan bersama Yesus yang penuh dengan kreativitas dan mujizat.

Namun saat Yesus menampakkan dan memperkenalkan diri kepada Kleopas dan temannya di Emaus, hati mereka konon berdebar-debar. Mereka bersukacita, kaget, kagum dan bersemangat untuk menceritakan itu kepada dunia.

Maka “Terbukalah mata mereka!”
Kenapa? Karena mereka telah menemukan kembali sumber hidup mereka.

Bagaimana dengan kita? Kita sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kondisi para murid. Ada kalanya kita sedih dan putus asa. Apalagi saat harapan kita tidak kenyataan.

Api semangat hidup kita terasa kering dan habis …di saat seperti itu kita mulai ragu terhadap kuasa Tuhan.

Jika pengalaman itu pernah terjadi, apa tindakan kita? Menarik nafas panjang dan tenggelam dalam duka, atau kita masih memiliki harapan untuk mendapatkan semangat dari Tuhan yang masuk dalam pergumulan kita?

Kleopas terlalu fokus rupanya pada masalah yang dia hadapi sampai-sampai dia dan temannya tidak peka pada kehadiran Tuhan dalam pergumulan mereka.

Mari buka hati dan buka pikiran kita khususnya saat kita bingung, sedih, kecewa atau bermasalah, karena sesungguhnya Dia hadir. Dia akan tampak asing jika kita terlalu fokus pada masalah kita.

Tapi lihatlah… Dia memberi banyak tanda agar kita tahu bahwa Dia ada, Dia bekerja dan Dia menitipkan pengalaman kita berjumpa Dia untuk kita saksikan pada dunia.
Mari!

Doa: Bapa di Sorga, berikan kepekaan kepada kami untuk menangkap tanda kehadiran-Mu, pesan-Mu dan kuasa-Mu yang mengubah pikiran, perasaan serta langkah kami agar sekalipun kami harus berjalan 2 kali lebih banyak dari biasanya, kami semakin bersemangat untuk menceritakan hadir-Mu dalam hidup kami. Dalam Kristus yang penuh kuasa kami memohon. Amin. (RJS)

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • MEJA PERJAMUAN: PERAYAAN KASIH DAN PEMULIHAN
    Yesaya 25:6-9; Mazmur 114; 1 Korintus 5:6b-8; Lukas 24:13-49
    Perjamuan Kudus bukanlah sekadar makan dan minum namun perayaan iman yang terus menerus kita lakukan agar kita mengingat bagaimana...
  • Dl TAMAN GETSEMANI
    Yesaya 50:4-9a; Mazmur 31:10-17; Filipi 2:5-11; Lukas 22:14-23:56
    Bacaan injil minggu ini cukup panjang, Lukas 22:14-23:56 (umat silakan membaca bacaan ini secara lengkap di rumah) dengan mengambil...
  • MENGUTAMAKAN YANG UTAMA
    Yesaya 43:16-21; Mazmur 126; Filipi 3:4b-14; Yohanes 12:1-8
    Banyak tanggung jawab yang kita pikul dalam hidup ini. Tanggung jawab moral, ekonomi, sosial, pendidikan dan banyak lagi. Peran...
  • Aku Pulang
    Lukas 15:1-3, 11b-32
    Kisah anak yang hilang dalam Lukas 15 adalah cermin dari perjalanan spiritual kita. Seperti anak bungsu yang meninggalkan rumah...
  • MEMELIHARA KESETIAAN DI SETIAP MUSIM KEHIDUPAN
    Yesaya 55:1-9; Mazmur 63:1-8; 1 Korintus 10:1-13; Lukas 13:1-9
    Yesaya 55:1-9 mengajak kita kepada sebuah perjamuan ilahi, sebuah undangan yang penuh kasih dari Tuhan. Dalam setiap musim kehidupan,...