Bagaimana memahami kata ‘terarah pada Kristus’? Syukurlah rasul Paulus membantu kita. Dalam Filipi 3:7 rasul Paulus menceritakan bagaimana keterarahannya berubah : “Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus”. Kristus menjadi yang utama dalam hidup rasul Paulus. Apapun siap ia korbankan demi Kristus.
Mirip dengan rasul Paulus adalah Maria. Ia datang dengan sebuah tujuan, mengurapi Yesus. Minyak Narwastu yang mahalpun ia korbankan demi Kristus.
Lalu bagaimana sikap kita sebagai orang yang sudah diselamatkan oleh Kristus. Apakah Kristus menjadi yang utama dalam hidup kita. Bersediakah kita mengorbankan apapun demi Kristus? Mengapa kita masih sering ‘berhitung’ dalam melayani Dia? Jangan-jangan keterarahan hidup kita bukan pada Kristus tetapi pada diri kita sendiri?
Mirip dengan Yudas, memakai dalih pelayanan kepada orang miskin, namun sejatinya ia mencari keuntungan atas pelayanan pada orang miskin itu. Tidak sedikit pelayan Tuhan seperti itu, mungkin ia tidak ‘mencuri’ seperti Yudas (mengambil uang), namun ‘mencuri popularitas’. Dengan pelayanan ia meninggikan dirinya sendiri!
Apapun itu, di minggu prapaskah ini, ketika kita mengingat Kristus yang menuju Golgota menyambut sengsara-Nya, kita diajak sekali lagi untuk menguji keterarahan kita dalam hidup ini. Apakah kepada Kristus atau kepada diri sendiri?
Semoga Kristus selalu menjadi yang utama dalam hidup kita.
RDJ
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.