“Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” (Mat. 24:14)
Pada 1787, William Carey pernah mengajukan pertanyaan: “Apakah mengabarkan Injil ke seluruh dunia adalah tugas seorang Kristen?” Pada waktu itu, seorang rekannya menjawab, “Kalau Tuhan berkenan untuk menobatkan orang kafir, Dia akan melakukannya tanpa perlu bantuan Anda dan saya.” Tidak terpengaruh oleh jawaban ini, Carey tetap bersemangat untuk mengabarkan Injil ke India dan di kemudian hari ia dipandang sebagai Bapak Penginjilan Modern.
Meskipun sering diperdebatkan, pengabaran Injil adalah hal penting dalam kekristenan. Matius sendiri mengaitkan penyebaran Injil sebagai salah satu tanda yang menunjuk tentang Akhir Zaman. Namun, hal itu bukan berarti bahwa kesudahan segala sesuatunya bergantung pada kecepatan kita menyebarkan Injil atau pun pada kesediaan orang lain untuk menerimanya. Bagaimana pun, hanya Tuhanlah yang mempunyai wewenang dan tahu kapan persisnya segala sesuatu akan berakhir.
Sebagai umat Allah, kita mengemban tugas untuk mengabarkan Injil ke seluruh dunia, walaupun untuk itu kita harus menanggung banyak penderitaan. Sebagaimana ditegaskan Matius, Injil bukan hanya untuk bangsa Yahudi saja yang merasa sebagai umat pilihan Allah, melainkan juga untuk bangsa non-Yahudi. Setiap orang tanpa batasan geografis dan ras, layak untuk mendengar dan menerima Injil. Bangsa Yahudi maupun non-Yahudi sama-sama diberi kemurahan oleh Allah untuk menjadi umat-Nya. [Ibu Yessy Sutama]
REFLEKSI:
Injil adalah untuk semua orang dan melampaui batasan apa pun.
Ayat Pendukung: Mzm. 78:1-7; Yos. 20:1-9; Mat. 24:1-14
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.