Ketika la sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan jubah-Nya menjadi putih berkilau-kilauan. (Lukas 9:29)
Kita tentu mengetahui nyanyian “How Great Thou Art” yang syairnya dalam bahasa Indonesia berbunyi: “Kami memuji kebesaran-Mu… Sungguh besar Kau Allahku….” Penulis lagu ini mengungkapkan kebesaran, keagungan, serta kemuliaan Tuhan yang membuatnya takjub. la takjub menyaksikan segenap alam ciptaan Tuhan dan merenungkan karya penebusan Kristus.
Lukas 9:28-36 menceritakan Petrus, Yohanes, dan Yakobus yang secara langsung dan kasat mata melihat kebesaran, keagungan, serta kemuliaan Tuhan Yesus. Dalam peristiwa yang disebut transfigurasi ini wajah Yesus berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan. Ketiga murid Yesus itu pun menjadi sangat takjub melihat kebesaran Tuhan sehingga ingin membuat monumen sebagai tanda untuk peristiwa yang luar biasa tersebut. Keesokan harinya, setelah Yesus turun dari gunung itu, la tetap melakukan tugas pelayanan-Nya seperti mengajar dan menyembuhkan orang sakit. Semua hal yang dilakukan Yesus menyatakan kebesaran Allah dan membuat semua orang takjub.
Pernahkah kita takjub akan kebesaran Tuhan? Kita takjub ketika memandang alam ciptaan-Nya. Kita takjub ketika merenungkan karya penebusan-Nya yang telah menyelamatkan kita. Namun kita tidak boleh berhenti hanya mengagumi kebesaran karya Tuhan, tetapi marilah berupaya agar hidup kita memancarkan kemuliaan Tuhan dan membuat orang lain juga takjub kepada Tuhan. [Pdt. Em. Meitha Sartika]
REFLEKSI:
Nyatakanlah kebesaran Tuhan melalui doa, pujian syukur, serta perbuatan kasih terhadap sesama kita agar mereka pun menyaksikan kebesaran-Nya.
Ayat Pendukung: Kel. 34:29-35; Mzm. 99; 2 Kor. 3:12-4:2; Luk. 9:28-36, (37-43a)
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.