TAAT DI DALAM SEGALA PERISTIWA

1 Komentar 196 Views

Taat acapkali diasosiasikan dengan kepatuhan seperti kerbau dicocok hidung. Ketaatan acapkali disalah mengerti dengan ketertundukan yang pasif dalam keadaan yang tak berdaya. Benarkah demikian?

Taat dalam bahasa Ibrani menggunakan kata ‘syama‘ yang berarti mendengarkan. Ketaatan berangkat dari pengetahuan yang didapat (salah satunya dari mendengarkan melalui indera pendengaran) dan setelah itu diolah dalam pikiran dan batin untuk kemudian menentukan pilihan sikap kehidupan. Di dalamnya terdapat pemahaman akan sesuatu yang didengar dan diketahui. Jadi ketaatan itu adalah upaya yang dipikirkan dan disadari untuk dikerjakan, bukan asal ikut.

Penentuan pilihan itu diolah dengan banyak alasan. Siapa yang berbicara? Apa manfaatnya taat? Apa resikonya? Mengapa aku harus taat? Pertimbangan berdasarkan pertanyaan di atas juga menentukan ketaatan. Kita bisa taat pada Allah karena Ialah Sang Kasih dan Sang Pemilik kehidupan. Ia tidak akan menjerumuskan kita. Ia akan membawa kita dalam ketenangan hidup. Bisa juga kita memilih taat karena kita mengasihi Allah. Mengapa Anda taat? (BA)

1 Comment

  1. Jojo Folabessy

    Mohon di dasari firman Tuhan ya pak setiap khotba yg bapak tulis….Tuhan Yesus memberkati

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • SATU, BANYAK, DAN BERSAMA
    1 Korintus 12:1-11
    Visi kristiani mengenai kesatuan jemaat dengan apik ditampilkan oleh Paulus di dalam bacaan 1 Korintus 12:1-11. Kesatuan jemaat tidak...
  • AKU DIKASIHI, DIHARGAI, DAN MULIA
    Lukas 3:15-17, 21-22
    Sungguh sebuah pertukaran yang indah. Di dalam kisah pembaptisan Yesus ini, Yesus berpartisipasi ke dalam kemanusiaan yang bergumul dengan...
  • AKU MELIHAT TERANG
    Yohanes 1:10-18
    Di dalam bacaan Injil minggu ini, terdapat dua ayat yang menjadi menarik jika dibaca secara bersama, yaitu ayat 14...
  • Dia Ada dan Bertambah Besarnya
    Lukas 2:41-52
    Yesus bertambah besar. Pernyataan ini memang sulit dipahami kalau kita hanya menggunakan logika manusiawi kita. Allah menjadi manusia membuktikan...