TAAT DI DALAM SEGALA PERISTIWA

1 Komentar 195 Views

Taat acapkali diasosiasikan dengan kepatuhan seperti kerbau dicocok hidung. Ketaatan acapkali disalah mengerti dengan ketertundukan yang pasif dalam keadaan yang tak berdaya. Benarkah demikian?

Taat dalam bahasa Ibrani menggunakan kata ‘syama‘ yang berarti mendengarkan. Ketaatan berangkat dari pengetahuan yang didapat (salah satunya dari mendengarkan melalui indera pendengaran) dan setelah itu diolah dalam pikiran dan batin untuk kemudian menentukan pilihan sikap kehidupan. Di dalamnya terdapat pemahaman akan sesuatu yang didengar dan diketahui. Jadi ketaatan itu adalah upaya yang dipikirkan dan disadari untuk dikerjakan, bukan asal ikut.

Penentuan pilihan itu diolah dengan banyak alasan. Siapa yang berbicara? Apa manfaatnya taat? Apa resikonya? Mengapa aku harus taat? Pertimbangan berdasarkan pertanyaan di atas juga menentukan ketaatan. Kita bisa taat pada Allah karena Ialah Sang Kasih dan Sang Pemilik kehidupan. Ia tidak akan menjerumuskan kita. Ia akan membawa kita dalam ketenangan hidup. Bisa juga kita memilih taat karena kita mengasihi Allah. Mengapa Anda taat? (BA)

1 Comment

  1. Jojo Folabessy

    Mohon di dasari firman Tuhan ya pak setiap khotba yg bapak tulis….Tuhan Yesus memberkati

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • DIA ADA saat kita merespon
    Lukas 3:1-6
    Semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan (Lukas 3:6) Akhir-akhir ini orang semakin suka melihat tayangan singkat di...
  • DIA ADA Saat Kita Menanti
    Lukas 21:25-36
    Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu (Luk 21:36a). Akhir-akhir...
  • Rayakan Yesus
    Yohanes 18:33-37
    Hari raya Kristus Raja adalah perayaan yang ditetapkan oleh gereja Katolik Roma pada tahun 1925 oleh Paus Pius XI....