Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia. (Luk. 24:15-16)
“Making the strange familiar” mengundang kita untuk memperluas daya jangkau perhatian kita pada sesama, sehingga lingkaran relasi kita meluas. Sebaliknya, “making the familiar strange” mengundang kita untuk memperdalam pengenalan kita pada mereka yang sudah berada di dalam lingkaran relasi tersebut. Yang satu menekankan keluasan (width), yang lain menegaskan kedalaman (depth). Yang pertama mengejutkan kita, dengan cara memberi kesadaran bahwa mereka yang asing ternyata kini menjadi bagian kehidupan kita; yang kedua memberikan kejutan dengan cara menyadarkan kita, bahwa mereka yang akrab itu ternyata tak sedangkal yang kita duga. Mereka tetap adalah pribadi-pribadi yang penuh misteri. Yang jelas, keduanya menyajikan interupsi ke dalam keseharian kita. Ketika itu terjadi, Allah sendirilah yang mengerjakan interupsi tersebut melalui orang-orang tersebut. (Labirin Kehidupan 2, Bab 11: Making the Strange Familiar … and the Familiar Strange)
#kutipanbukusaya #labirinkehidupan2 #adventus2019hariini
—————–
Selama masa Adventus ini saya akan secara teratur membagikan kutipan yang saya ambil dari setiap bab buku Labirin Kehidupan 2 yang akan segera terbit. Anda diundang untuk secara imajinatif dan imani mempertautkan kutipan ini dengan perenungan Adventus Anda secara pribadi. Kristus memberkati.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.