Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Perasaan saya dalam ibadah hari ini sangat beragam, merasa gembira karena sudah akan menyelesaikan tugas saya sebagai pendeta aktif (struktural) dan memasuki situasi baru sebagai pendeta non-struktural. Karena belum mengetahui apa yang akan terjadi di depan saya, tidak heran kalau hati dan pikiran saya antusias, excited entah apa lagi namanya. Intinya ada kegembiraan karena ada kebebasan untuk berkreasi dalam pelayaan selanjutnya.
Saya telah menjalani pelayanan sebagai pendeta hampir 26 tahun, suatu angka yang tidak pernah akan saya bayangkan, terlebih lagi kesempatan untuk menjadi pendeta GKI dengan basis pelayanan di GKI Pondok Indah dan lebih istimewa lagi Tuhan memberikan kesempatan pada saya melalui GKI Pondok Indah untuk menjadi Pendeta Tugas Khusus (PTK) di sekolah Tirtamarta yang merupakan jawaban doa bagi saya.
Pada kesempatan membawakan “kotbah bungsu” ini saya mau menceritakan garis besar perjalanan hidup saya mengapa saya bisa menjadi hamba Tuhan. Bagian besarnya dari kisah ini sudah saya tuliskan dalam buku ini “Semeleh – Berserah tapi Bukan Menyerah” yang rencananya akan diberikan sebagai kenang-kenangan pada yang berminat membacanya.
Bacaaan kita hari ini dari kitab Yesaya 40: 21-31 mengingatkan kembali kepada kita semua, bahwa ketika Tuhan memberikan hukuman bagi umat Israel, sebenarnya itu bukan hukuman tetapi didikan, karena Tuhan melakukan semua itu untuk kebaikan umat-Nya. Karena itu jangan cepat menjadi marah dan meninggalkan Tuhan ketika kita merasa Tuhan tidak mendengar doa kita, ketika kita merasa Tuhan tidak mau tahu dengan permasalahan yang kita alami dan tidak memberikan pertolongan atas kesulitan kita.
Tetaplah percaya dan bersandar pada kekuatan-Nya, karena la hidup dan tidak pernah mengingkari janji-Nya. Amin.
(TT)
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.