Yang lain berkata: “Ia ini Mesias.” Tetapi yang lain lagi berkata: “Bukan, Mesias tidak datang dari Galileo!” (Yoh. 7:41)
Nubuat para nabi menyatakan bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan lahir di Betlehem (Mi. 5:1). Ketentuan nubuat tersebut terwujud dalam diri Yesus. Baik Maria dan Yusuf berasal dari keturunan Daud, dan Yesus lahir di Betlehem. Namun, sebagian orang ternyata tidak mengetahui asal-usul Yesus. Itu sebabnya timbul perdebatan di antara mereka.
Banyak orang yang mengenal masa muda Yesus. Ia tidak pernah berguru, tetapi mengapa Ia memiliki pengetahuan yang luar biasa? (Yoh. 7:15). Bagaimana Yesus bisa membuat mukjizat yang hanya bisa dilakukan oleh Allah? Lalu, mukjizat-mukjizat itu dilakukan di dalam nama-Nya sendiri. Selain itu, karena Yesus dibesarkan di Nazaret banyak orang menduga Ia lahir di Nazaret juga. Selubung ke-Mesias-an Yesus tersembunyi dalam kemanusiaan-Nya.
Manusia sering terperangkap oleh wujud lahiriah seseorang. Peribahasa “Don’t judge a book by its cover” (jangan menilai kualitas buku dari sampulnya saja) sangat tepat. Untuk mengetahui kebenaran Kristus, kita perlu mengenal dan bersekutu dengan Dia. Kuasa Ilahi dan kasih-Nya hanya dapat kita alami melalui sikap iman kepada Kristus. Iman akan membimbing kita kepada pengertian dan kebenaran-Nya. Karena itu, menghidupi iman akan memampukan umat untuk mengalami karya keselamatan Allah yang membebaskan. Iman juga membebaskan kita dari sikap takhayul dan semua bentuk “idol” (berhala). [Pdt. Yohanes Bambang Mulyono]
DOA:
Bapa Surgawi, berilah hikmat-Mu agar kami mampu mengenal Kristus selaku Tuhan dan Juru selamat, sehingga hidup kami selalu dibarui. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 80:8-16; Yer. 6:1-10; Yoh. 7:40-52
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.