Hari ini kita merayakan Kemenangan Tuhan Yesus dalam suasana berbeda dari biasanya. Kini bisa jadi ada di antara kita yang merasa belum menang (baca: masih ada ganjalan karena masih terus bergumul) menghadapi pandemi covid 19.
Pertanyaan “wondering” muncul, seperti: sampai kapan penderitaan ini akan membayang-bayangi hidup kita? Apakah ada lagi kematian lain yang menyusul di tengah keluarga dan Gereja kita? Siapa yang dapat kita salahkan untuk kejadian ini?
Saudara, tidak semua pertanyaan dalam pengembaraan spiritual yang kita alami ada jawabannya. Namun bukankah kita perlu terus berjalan dengan membawa bekal pemaknaan yang kita yakini sesuai dengan pikiran dan perasaan Kristus?
Hari ini bacaan kita bicara tentang Yesus yang menampakkan Diri. Ada sebuah TEMU yang terjadi antara Yesus dan perempuan-perempuan yang datang ke kubur Yesus. TEMU yang terjadi bukan bagai sebuah reuni akbar yang penuh tawa, canda dan haru. TEMU yang mereka alami adalah TEMU untuk berpisah kembali.
Lalu apa yang menarik dari TEMU itu? Dalam TEMU itu Yesus berpesan bahwa Dia akan pergi mendahului murid-murid. Mendahului untuk pergi ke tempat senyap, kecil dan tak penting di mata dunia. Untuk apa Yesus pergi kesana? Tidakkah Ia ingin pergi melakukan TEMU dengan orang-orang “hollywood” atau disneyland atau Yerusalem sebagai daerah ibukota supaya Ia semakin tenar dan dimuliakan?
Tidak. Kemuliaan Yesus bukan terletak pada berapa banyak orang yang memuji-Nya. Kemuliaan dan kebesaran Yesus terletak pada kemenangannya mengasihi jiwa-jiwa yang menyalibkan-Nya dan kemudian mengasihi Galilea, kota yang berisi jiwa-jiwa yang dikerdilkan dunia, tapi berisi segudang jiwa yang siap mengabarkan hadir dan kuasa-Nya bagi dunia ini.
Galilea kita, bisa jadi ada di dalam rumah kita. Sehingga Tuhan ijinkan sejangka waktu kita menjumpai anggota keluarga kita untuk menceritakan Yesus di dalam kita. Selanjutnya, Dia bertanya kepada keluarga kita: sudahkah kita berikan waktu, perhatian, energi dan talenta kita buat menceritakan kuasa kasih-Nya?
Selamat Paska! Biarlah mereka temui Yesus di dalam kita.
RJS
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.