Bayangkan saja kalau kita menjadi seekor ikan kecil. Kalau saja kita diberikan pilihan untuk hidup di akuarium atau di lautan lepas, mungkin kita akan memilih untuk hidup di akuarium saja. Tentu akan sangat aman, nyaman, belum lagi jika sang pemilik sangat rajin untuk memberi makanan. Lautan luas menjadi pilihan yang sangat menyeramkan karena penuh misteri bahkan bahaya bagi seekor ikan kecil. Tentu kita tidak akan mau untuk hidup di dalam situasi seperti itu.
Kita pun mengetahui bahwa di lautan yang luas tidak hanya diisi oleh mahkluk berukuran besar saja, tetapi ikan-ikan kecil banyak hidup di sana. Uniknya, beberapa jenis ikan dengan ukuran yang jauh lebih kecil daripada predator alami mereka, biasanya akan memiliki kebiasaan untuk berenang bersama. Mereka membentuk formasi berenang, dan seakan-akan memiliki satu pikiran yang sama. Segerombolan ikan ini disebut, schooling fish. Hal ini pun menjadi mekanisme pertahanan diri dari serangan pemangsa dan sering kali membuat pemangsa yang berukuran jauh lebih besar kesulitan untuk menangkap ikan-ikan tersebut.
Kita sebagai orang percaya dan sebagai satu kesatuan gereja, tentu tidak hidup di dalam akuarium yang nyaman, dan aman. Kita hidup dengan sifat terbuka terhadap dunia. Seakan-akan kita menjadi ikan kecil di lautan luas. Lalu bagaimana kita bisa bertahan ditengah misteri dan tantangan dunia ini? Tentulah kita perlu memaknai cara berenang schooling fish tadi. Kekuatan orang percaya tidak hanya berasal diri sendiri, melainkan dari relasi terhadap sesama. Berenang di lautan yang luas adalah tentang saling menguatkan, saling percaya, saling menjaga, dan menjadi satu hati juga pikiran di dalam Kristus. Sehingga kita mampu memaknai penyertaan Allah melalui Roh Kudus ada di dalam relasi kita terhadap sesama. Sudahkah kita sebagai orang percaya hadir untuk saling peduli dan saling menguatkan?
-BSS-
#MerasakanKehadiranRK #SalingApresiasi #SalingMenguatkan
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.