Hatiku tertuju kepada para panglima Israel, kepada mereka yang menawarkan dirinya dengan sukarela di antara bangsa itu. Pujilah TUHAN! (Hak. 5:9)
Pada 1947, Knut Haugland menjadi salah seorang awak ekspedisi rakit Kon-Tiki yang dipimpin oleh Thor Heyerdahl. Dalam perjalanan ekspedisi dari Peru ke Polinesia di Samudra Pasifik, ia melompat ke dalam lautan yang sedang bergelora demi menyelamatkan seorang rekannya, Herman Watzinger. Dengan sabuk penyelamat yang diikatkan ke rakit dan tali yang panjang, Haughland mengambil risiko menyelamatkan rekannya agar tidak tenggelam oleh ombak yang ganas.
Demi menyelamatkan seseorang atau sesuatu, terkadang kita memang harus bekerja keras dan berani berkorban. Untuk membebaskan bangsa Israel pun, Tuhan memakai orang-orang tertentu. Ia memanggil mereka dan memberdayakan segala potensi yang mereka miliki demi karya penyelamatan-Nya. Hal ini digambarkan pula dalam puisi di Kitab Hakim-hakim ini. Israel diselamatkan dari musuh dengan keberanian dan talenta yang luar biasa dari orang-orang tertentu. Mereka menyerahkan dirinya secara rela demi keselamatan bangsa itu. Salah satunya adalah Debora. Meskipun Debora adalah seorang perempuan, ia sangat berperan dalam membalik keadaan Israel dan membawa bangsa itu mampu mengalahkan musuh mereka. Padahal, dalam sistem sosial Israel, perempuan dinilai lebih rendah dibandingkan laki-laki.
Kita pun bisa dipakai Tuhan untuk ikut dalam karya penyelamatan-Nya bagi dunia ini, asalkan kita siap dan rela menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada Tuhan. [Ibu Yessy Sutama]
REFLEKSI:
Tuhan memanggil kita untuk ikut terlibat dalam karya-Nya bagi dunia ini.
Ayat Pendukung: Mzm. 123; Hak. 5:1-12; Mat. 12:43-45
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.