Sang Kekal Diam Bersama Kita

Yohanes 1:14

Belum ada komentar 71 Views

Seorang sastrawan bernama Goenawan Moehamad menulis sebuah catatan, “Selalu ada yang bisa mengerikan dalam hubungan dengan sejarah. Tapi pada saat yang sama, selalu ada yang membuat masa lalu berharga justru dalam kerapuhan manusia.” Dapat dipastikan, hampir semua orang akan setuju bahwa tahun lalu adalah tahun yang mengerikan. Pandemi yang merenggut kehidupan orang-orang yang kita kasihi atau yang kita kenal dengan baik, krisis ekonomi, bahkan krisis kemanusiaan, dan krisis- krisis lainnya.

Namun saya termenung saat membaca teks Injil yang menjadi perenungan kita bersama dalam kebaktian hari ini, khususnya Yohanes 1:14. Yohanes menuliskan, “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” Firman dalam bahasa aslinya yakni Logos memiliki arti hikmat konsepsi tertinggi, dan bersifat kekal berbanding balik dengan manusia yang memiliki arti rapuh karena sifatnya yang fana. Yohanes memberikan kesaksian tentang Allah yang memiliki kekekalan justru memilih untuk menjadi manusia yang rapuh dan terbatas. Ia adalah Allah yang tidak takut kehilangan kekekalan-Nya. Bukankah sebagai manusia kita ingin memiliki kehidupan yang kekal bersama Allah, namun Yohanes justru menunjukkan Allah yang meninggalkan kekekalan-Nya dan menjadi manusia seperti kita. Jika demikian, lalu apa arti kekekalan?

Ternyata kekekalan bukan hanya berbicara tentang situasi hidup nyaman dan damai bersama Allah. Kekekalan Allah berbicara juga soal Dia yang terus berkarya dalam situasi apa pun. Ayat 14 menunjukkan sang Kekal yang berdiam di antara kita adalah Allah yang menggunakan kerapuhan untuk terus berkarya bahkan dalam situasi krisis sekalipun.

Mengapa di tengah yang mengerikan ada juga yang berharga yang kita temukan dalam kerapuhan? Karena Allah yang Kekal adalah Allah yang berkarya di tengah kerapuhan.

Maka, selamat menyongsong tahun 2021, Saudara sekalian. Kiranya kita menjalani tahun ini dengan keyakinan bahwa Sang Kekal itu terus berkarya dalam hidup kita dan memampukan kita dipakai untuk menunjukkan karya-Nya pada dunia. Amin.

ana

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • MEJA PERJAMUAN: PERAYAAN KASIH DAN PEMULIHAN
    Yesaya 25:6-9; Mazmur 114; 1 Korintus 5:6b-8; Lukas 24:13-49
    Perjamuan Kudus bukanlah sekadar makan dan minum namun perayaan iman yang terus menerus kita lakukan agar kita mengingat bagaimana...
  • Dl TAMAN GETSEMANI
    Yesaya 50:4-9a; Mazmur 31:10-17; Filipi 2:5-11; Lukas 22:14-23:56
    Bacaan injil minggu ini cukup panjang, Lukas 22:14-23:56 (umat silakan membaca bacaan ini secara lengkap di rumah) dengan mengambil...
  • MENGUTAMAKAN YANG UTAMA
    Yesaya 43:16-21; Mazmur 126; Filipi 3:4b-14; Yohanes 12:1-8
    Banyak tanggung jawab yang kita pikul dalam hidup ini. Tanggung jawab moral, ekonomi, sosial, pendidikan dan banyak lagi. Peran...
  • Aku Pulang
    Lukas 15:1-3, 11b-32
    Kisah anak yang hilang dalam Lukas 15 adalah cermin dari perjalanan spiritual kita. Seperti anak bungsu yang meninggalkan rumah...
  • MEMELIHARA KESETIAAN DI SETIAP MUSIM KEHIDUPAN
    Yesaya 55:1-9; Mazmur 63:1-8; 1 Korintus 10:1-13; Lukas 13:1-9
    Yesaya 55:1-9 mengajak kita kepada sebuah perjamuan ilahi, sebuah undangan yang penuh kasih dari Tuhan. Dalam setiap musim kehidupan,...