“Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur mereka dan menyukakan mereka sesudah kedukaan mereka.” (Yer. 31:13)
Syair lagu “Yesus Kawan Yang Sejati” (KJ 453) ditulis oleh Joseph M. Scriven, seorang yang sangat akrab dengan penderitaan. Ia menulis puisi yang menjadi syair lagu itu dalam rangka menghibur ibunya yang sakit. Ibunya berada jauh di Irlandia, sedangkan ia sendiri di Kanada. Sebelumnya, ia pernah kehilangan tunangannya yang tewas tenggelam sehari sebelum pernikahan mereka. Ketika ia kembali bertunangan, ia pun harus kehilangan tunangannya untuk kedua kalinya karena sakit. Dalam penderitaan yang menekan, Joseph Scriven tetap merasa bahwa Tuhan hadir dan menemaninya.
Begitu juga halnya dengan Yeremia yang menubuatkan pemulihan Israel. Tuhan berfirman bahwa Ia tidak pernah melupakan Israel. Tuhan akan menjadi Gembala Baik yang membimbing mereka kembali ke negeri mereka dan akan memberkati hasil tanah mereka. Ia mengingat penderitaan umat-Nya dan pasti akan memberikan pertolongan-Nya. Israel yang sebelumnya berkabung akan bersorak-sorai. Penghiburan Tuhan akan memampukan mereka kembali bersukacita. Mereka akan memainkan kembali alat-alat musik mereka dan mereka akan menari dengan penuh sukacita. Kebaikan Tuhan akan mengakhiri perkabungan mereka.
Dalam hidup yang tidak selalu cerah, terkadang kita merasa begitu sendirian. Perasaan akan kesendirian ini bisa menambah penderitaan. Padahal, sesungguhnya, Allah selalu hadir dan tidak pernah melupakan kita. [Ibu Yessy Sutama]
REFLEKSI:
Penghiburan terbesar kita adalah bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita sendirian.
Ayat Pendukung: Mzm. 28; Za. 11:4-17; Why. 19:1-9
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.