“Beginilah firman Tuhan semesta alam: Perhatikanlah keadaaanmu! Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu ….” (Hag. 1:7-8)
EGP: Emang Gue Pikirin. Itulah sebuah ungkapan ketika orang menyatakan sikap tidak peduli. Orang yang EGP tidak mau tahu keadaan sekelilingnya.
Beberapa orang Israel yang baru kembali dari pembuangan Babel menyatakan bahwa pembangunan Bait Allah belum menjadi prioritas utama. Mereka lebih fokus pada urusan kebutuhan hidup mereka sendiri. Orang-orang Israel ini tidak menganggap penting keberadaan Bait Allah. Padahal, kehidupan mereka sudah mengalami kebaikan-kebaikan dari Tuhan. Mereka dapat makan, memiliki pakaian, dan mendapatkan upah setelah tiba dari pembuangan. Mereka telah membangun kembali kehidupan yang baik di Israel. Karena itu, firman Tuhan melalui Nabi Hagai mengingatkan, “Beginilah firman Tuhan semesta alam: Perhatikanlah keadaaanmu! Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu” (Hag. 1:7-8). Tuhan ingin menyadarkan orang-orang Israel agar peduli bahwa rumah Tuhan masih menjadi reruntuhan dan harus segera dibangun kembali.
Murid-murid Tuhan tidak dapat berlaku EGP pada keadaan dunia sekitarnya yang membutuhkan perhatian. Kita seharusnya memandang dunia sebagai rumah (oikos) di mana Tuhan hadir di dalamnya. Kita terpanggil untuk “sadar keadaan” yang terjadi pada sesama dan alam sekitar kita. Tugas kita sebagai murid-murid Tuhan Yesus adalah menyatakan keterlibatan aktif untuk menciptakan dunia yang lebih baik. [Pdt. Hendri M. Sendjaja]
REFLEKSI:
Kita dipanggil untuk sadar keadaan dunia sekitar kita demi Injil Kerajaan Allah.
Ayat Pendukung: Mzm. 145:1-5, 17-21; Hag. 1:1-15a; Luk. 20:1-8
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.