Saat Badai Reda

Mazmur 107:1-3, 23-32

Belum ada komentar 743 Views

Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia. (Mzm. 107:31)

Pernah bepergian menggunakan kapal laut dari satu pulau ke pulau yang lain? Bagaimana rasanya? Ada sensasi berbeda dengan moda transportasi lain, bukan?

Dalam bacaan kita, pemazmur menggambarkan para pedagang di masa itu, melayari laut untuk berdagang dengan menggunakan kapal. Para pedagang itu sering menghadapi situasi yang tak terduga. Badai dan gelombang tinggi menghempaskan kapal mereka, membuat mereka mabuk laut dan berada dalam bahaya. Maut ada di depan mata mereka, dan tidak ada yang dapat menyelamatkan mereka. Maka mereka berteriak memanggil Tuhan. Mereka kemudian menyaksikan dan merasakan bagaimana Tuhan berkarya dengan ajaib. Tuhan membuat badai gelombang yang begitu dahsyat reda seketika. Laut kembali tenang, seolah tak terjadi apa pun. Hati mereka menjadi lega karena badai telah reda. Yang tersisa hanyalah rasa syukur karena Tuhan telah menyelamatkan mereka melewati badai.

Kehidupan kadang seperti orang yang sedang di atas kapal mengarungi samudera raya. Ada saat keadaan tenang dan baik-baik saja, tidak ada masalah berarti. Namun, kadang badai besar terjadi, menghantam kehidupan kita hingga nyaris karam. Tidak ada yang dapat dilakukan. Berteriak kepada Tuhan menjadi satu-satunya hal yang bisa dilakukan. Tuhan pun berkarya. Ia meredakan badai. Ketika badai telah reda maka yang tersisa semestinya adalah rasa syukur yang besar, sebab Tuhan berkarya secara ajaib menyelamatkan umat-Nya. [Pdt. Henni Herlina]

DOA:
Engkau selalu dapat meredakan badai dalam hidup kami. Kiranya kami selalu mengingat karya kasih-Mu yang ajaib itu. Amin.

Ayat Pendukung: Mzm. 107:1-3, 23-32; Ayb. 37:1-13; Luk. 21:25-28
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Keberanian Iman Dalam Menolong
    Kejadian 14:1-16
    Ketika Abram mendengar bahwa anak saudaranya ditawan, ia mengerahkan tiga ratus delapan betas orangnya yang terlatih, hamba-hamba yang lahir...
  • Berintegritas Di Hadapan Tuhan
    Mazmur 15
    TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? … Yaitu diayang berlaku tidak bercela….(Mazmur 15:1a, 2a) Ronald adalah seorang direktur...
  • Mengatasi Rasa Takut
    Kejadian 12:10-20
    Apabila orang Mesir melihat engkau, mereka akan berkata: Itu istrinya. Lalu mereka akan membunuh aku dan membiarkan engkau hidup....
  • Hikmat dan Ketenangan
    Pengkhotbah 9:13-18
    Perkataan orang berhikmatyang disampaikan dengan tenang lebih patut daripada teriakan orang berkuasa di antara orang bodoh. (Pengkhotbah 9:17) Rina...
  • Sahabat Karib
    Mazmur 25:11-20
    TUHAN bersahabat karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka. (Mazmur 25:14) Pasca suaminya meninggal...