Tetapi Elisa menjawab: “Demi TUHAN yang hidup, yang di hadapan-Nya aku menjadi pelayan, sesungguhnya aku tidak akan menerima apa-apa.” (2Raj. 5:16)
“Tujuan dan akhir dari semua musik seharusnya adalah kemuliaan Allah dan penyegaran jiwa, tidak ada yang lain.” Itulah keyakinan yang dihidupkan oleh Johann Sebastian Bach, seorang komposer dan musisi Jerman. Ia mendedikasikan hidupnya untuk menciptakan musik bagi kemuliaan Allah. Oleh karena itu, Bach suka menulis inisial “J.J.” (Jesu Juva—Yesus, tolonglah saya) atau “I.N.J.” (In Nomine Jesu—Dalam nama Yesus) pada awal partiturnya, sedangkan pada akhir partiturnya, ia menulis inisial “S.D.G.” (Soli Deo Gloria—Kemuliaan hanya kepada Allah).
Segala kemuliaan memang sudah seharusnyalah ditujukan kepada Allah sendiri. Elisa pun melakukan hal yang sama. Setelah Naaman sembuh, sikap Naaman terhadap Allah Elisa berubah. Naaman kini mengakui dan menyembah Allah Israel yang disembah Elisa. Naaman juga ingin memberikan hadiah kepada Elisa sebagai rasa terima kasihnya. Namun, Elisa menolak semua pemberiannya itu. Elisa sadar betul bahwa ia sendiri hanyalah pelayan Allah dan ia tidak akan mengambil keuntungan sedikit pun dari hal itu.
Bagaimana dengan kita? Apakah berbagai pelayanan dan perbuatan baik yang kita lakukan sungguh hanya ditujukan untuk kemuliaan Allah atau sebaliknya, malah penuh dengan muatan akan kepentingan diri kita sendiri? Apakah kita sedih dan kecewa jika kita mendapat imbalan yang kurang dari hasil pelayanan kita? Soli Deo Gloria! [Ibu Yessy Sutama]
REFLEKSI:
Kemuliaan Allah adalah tujuan dari seluruh karya dan hidup kita.
Ayat Pendukung: Mzm. 6; 2Raj. 5:15-19a; Kis. 19:21-27
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.