Rumah Tuhan, Rumah Damai

Mazmur 122

Belum ada komentar 66 Views

Aku bersukacita, ketika dikatakan kepadaku, “Mari kita pergi ke Rumah TUHAN”…. Oleh karena Rumah TUHAN, Allah kita, aku akan mengusahakan yang terbaik bagimu. (Mazmur 122:1,9)

Pergi ke rumah Tuhan seharusnya menjadi saat yang menyenangkan karena di sana kita tidak hanya beribadah kepada Tuhan, tetapi juga berjumpa dengan saudara-saudara seiman. Namun, kenyataan tidak selalu demikian.

Bagi pemazmur, Kota Yerusalem seharusnya menjadi kota yang penuh dengan damai sejahtera (shalom), keadilan, dan kesentosaan karena Allah bertakhta di sana. Doa dan harapan dinaikkan untuk Kota Yerusalem dalam semangat persaudaraan yang tinggi oleh para penghuni kota tersebut. Pemazmur tidak hanya berdoa dan berharap. Ia juga mau melakukan atau mengusahakan yang terbaik bagi kota itu. Namun, ternyata Kota Yerusalem tidak pernah menjadi kota yang dipenuhi damai sejahtera. Bahkan kota ini lebih sering menjadi kota berdarah, karena firman Allah sering kali tidak diwujudkan di sana.

Gereja dalam pengertian tertentu adalah juga rumah Tuhan karena gereja adalah tempat di mana umat beribadah kepada Allah dan berjumpa dengan saudara seiman. Namun, kita sering menemukan kenyataan bahwa di rumah Tuhan terjadi konflik, iri dengki, fitnah, dan kebencian. Hal ini tentu saja akan menghilangkan sukacita yang mestinya dialami oleh setiap orang yang masuk ke dalamnya. Kita dipanggil untuk melakukan yang terbaik agar dalam rumah Tuhan hadir kedamaian dan kehangatan cinta kasih. Dengan demikian setiap orang yang hadir di dalamnya akan merasakan kemuliaan Allah dan hangatnya persaudaraan di antara umat yang percaya kepada-Nya. [Pdt. Mungki A. Sasmita]

DOA:
Jadikan kami sebagai orang-orang yang menghadirkan damai sejahtera dan sukacita dalam rumah-Mu, ya Tuhan. Amin.

Ayat Pendukung: Est. 8:1-17; Mzm. 122; Why. 2:1-11
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Hati Gembira, Hidup Bermakna
    Amsal 15:13-17
    Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat. (Amsal 15:13) Seorang nenek yang sederhana sering terlihat...
  • Tolonglah Aku, Ya Tuhan!
    Mazmur 109:21-31
    Tolonglah aku, ya TUHAN, Allahku, selamatkanlah aku sesuai dengan kasih setia-Mu. (Mazmur 109:26) Bayangkan seorang aktivis yang memperjuangkan hak-hak...
  • Memilih Jalan Yang Benar
    Yehezkiel 20:18-32
    “… Janganlah kamu hidup menurut ketetapan-ketetapan ayahmu, janganlah berpegang pada peraturan-peraturan mereka, dan janganlah menajiskan dirimu dengan berhala-berhala mereka.”...
  • Dikasihi, Tidak Dihabisi
    Yehezkiel 20:1-17
    Tetapi, Aku merasa sayang melihat mereka, sehingga Aku tidak membinasakannya dan tidak menghabisinya di padang gurun. (Yehezkiel 20:17) Bayangkan...
  • Kasih Yang Membebaskan
    Lukas 13:10-17
    Perempuan ini keturunan Abraham dan sudah delapan belas tahun diikat oieh Iblis. Bukankah ia harus dilepaskan dari ikatan itu...