Orang yang rendah hati akan makan dan kenyang, orang yang mencari TUHAN akan memuji-muji Dia; biarlah hatimu hidup untuk selamanya! (Mzm. 22:27)
Pernah mendengar atau melihat anak merengek pada orangtuanya? Umumnya, ketika menginginkan sesuatu, anak merengek dan menuntut agar keinginannya secepat mungkin dituruti. Lantas, pernahkah kita berpikir bahwa terkadang kita juga bersikap demikian ketika berdoa? “Tuhan, apa maksud dari masalahku ini?” Kita tidak sabar untuk mengetahui dan mengerti maksud Tuhan. Kita merengek dan menuntut Tuhan untuk segera menjawab segala permasalahan kita.
Sikap yang menarik ditunjukkan oleh Pemazmur. Ia mengatakan, “Orang yang mencari TUHAN akan memuji- muji Dia.” Pemazmur mencari Tuhan, tidak dengan memaksa atau menggerutu, tetapi dengan puji-pujian. Hal ini tentu dilandasi oleh sikap rendah hati, sikap pasrah dan percaya benar kepada janji Allah. Apakah Pemazmur tidak punya keinginan pribadi? Tentu punya! Namun, Pemazmur dengan rendah hati meyakini bahwa TUHAN akan memberikan yang terbaik kepadanya. Keyakinan itu yang membuat Pemazmur tidak merengek, melainkan memuji Tuhan.
Permasalahan hidup terkadang memang berat. Akan tetapi, kita perlu terus memiliki sikap rendah hati di hadapan Tuhan. Sikap yang berasal dari pengakuan bahwa Tuhanlah yang punya rencana atas hidup kita. Kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus adalah bukti cinta-Nya pada kita. Biarlah hati kita bersukacita dan senantiasa memuji Yesus, Tuhan kita! [Pdt. Firmanda Tri Permana]
REFLEKSI:
Sikap rendah hati melahirkan kepasrahan kepada Tuhan, serta membuat hati kita selalu memuliakan nama-Nya.
Ayat Pendukung: Mzm. 22:26-32; Am. 9:7-15; Mrk. 4:30-32
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.