“ Aku ini keji kepada kecongkakan Yakub, dan benci kepada purinya ….” (Am. 6:8)
Betapapun besarnya rasa sayang kepada orangtua, anak, kakak, adik, teman, sahabat, kekasih, tetapi ketika mereka berlaku congkak, melakukan kekerasan, menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan, menindas sesama maka tegurlah, berilah peringatan! Sebab, kasih sayang yang terjalin antara sesama harus disertai dengan kecintaan pada nilai-nilai keluhuran, kerendahan hati, belas kasihan, dan solidaritas kepada mereka yang dilemahkan oleh penindas.
Melalui kitab Amos, kita diajak untuk memahami bahwa walaupun Tuhan mengasihi manusia, tetapi tidak berarti Tuhan menutup mata terhadap ketidakadilan. Tuhan memperhatikan dan Ia tidak tinggal diam ketika menyaksikan umat-Nya menjadi congkak dan menindas sesamanya. Tuhan mengasihi umat-Nya dan justru karena kasih-Nya itulah Ia bertindak mendidik, bahkan menghukum umat-Nya ketika umat yang dikasihi-Nya itu melakukan ketidakadilan.
Tuhan mengasihi kita. Hal itu Ia tunjukkan dengan cara mendidik kita, agar kita mencintai kehendak-Nya. Karena kasih-Nya, Tuhan tidak ragu menegur kita dengan ketegasan, agar kita tidak hancur dalam kecongkakan. Tuhan mencintai kita bukan karena kebaikan atau prestasi kita. Ia mencintai kita karena Ia adalah Sang Cinta. Rawatlah cinta Tuhan dengan tidak merasa diri lebih hebat dari orang lain, atau menjadi congkak karena pencapaian yang sesungguhnya adalah karunia Tuhan. [Pdt. Santy Manurung]
DOA:
Tuhan, tegurlah kami ketika kami menjadi congkak dan ajarlah kami menyadari bahwa dicintai oleh-Mu karena anugerah. Amin.
Ayat Pendukung: Yes. 12:2-6; Am. 6:1-8; 2Kor. 8 :1-15
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.