Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. (Luk. 24:45)
Beberapa tahun lalu, ketika hendak melakukan sebuah perjalanan jauh, seorang tante memberikan saya kaos. Kaos itu bertulisan: I walk by faith, not by sight (aku berjalan dengan iman, bukan dengan melihat). Tulisan itu menjadi pengingat bahwa imanlah yang menjadi pemandu saya dalam menjalankan hidup ini, dan bukan berpatokan pada penglihatan.
Melihat belum tentu membuat mengerti. Setelah kebangkitan, para murid melihat Tuhan yang menampakkan diri. Tuhan hadir secara langsung kepada para murid. Namun, Alkitab berkata bahwa mereka menyangka melihat hantu (ay. 37). Mereka melihat, namun tak percaya. Lalu, Tuhan memperlihatkan tangan dan kaki-Nya (ay. 39), yang disambut dengan rasa girang, namun masih dalam rasa heran. Tuhan pun meminta ikan dan memakannya di depan mata para murid (ay. 43). Para murid baru memahami apa yang mereka saksikan, ketika Tuhan membuka pikiran mereka. Mereka pun menjadi mengerti apa yang disampaikan oleh Taurat dan kitab para nabi.
Membaca Alkitab, belum tentu membuat kita mengerti firman. Menjalani hidup, belum tentu membuat kita merasakan kehadiran Tuhan. Kita perlu hikmat dari Tuhan yang membuka pikiran kita sehingga mampu memahami firman dan kehadiran- Nya dalam kehidupan ini. Dengan demikian, kita dapat melihat Tuhan dalam setiap kehidupan kita, bukan dengan mata inderawi kita, melainkan dengan iman kita. [Pdt. Novita Sutanto]
DOA:
Tuhan, tolong buka pikiranku agar dapat selalu melihat kehadiran-Mu. Amin.
Ayat Pendukung: Kis. 3:12-19; Mzm. 4; 1Yoh. 3:1-7; Luk. 24:36b-48
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.