Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya. (Ibr. 10:1)
Ada yang berkata, “Jika ingin selamat maka harus hafal Alkitab, rajin ke gereja dan memberikan persembahan yang banyak.” Tetapi, benarkah itu dapat mendatangkan keselamatan?
Kitab Ibrani ditulis untuk orang-orang Kristen yang masih memegang tradisi Yahudi. Itu sebabnya, surat Ibrani memuat kebiasan-kebiasaan atau tradisi Yahudi. Namun, Alkitab mengungkapkan bahwa melakukan hukum Taurat tidak mendatangkan keselamatan. Demikian juga persembahan kurban bakaran, tidak dapat menghapus dosa. Pengampunan dosa dan keselamatan terjadi oleh karena iman kepada Yesus. Yesus telah mati satu kali dan selama-lamanya untuk menebus dosa manusia. Kematian-Nya adalah kurban sempurna dan membuka jalan bagi manusia untuk datang kepada Allah.
Bagi orang Kristen, Yesus adalah Imam Besar; Ia mengampuni dosa dan mendamaikan. Yesus juga adalah Juruselamat. Ibadah atau pelaksanaan ritual-ritual agama merupakan bentuk pernyataan iman, bukan cara untuk mendapat selamat. Ibadah adalah ekspresi iman dan ungkapan syukur kita kepada Tuhan. [Pdt. Yosafat Simatupang]
REFLEKSI:
Bukan persembahan yang membuat kita selamat, melainkan iman kepada Yesus yang telah mempersembahkan diri sebagai kurban.
Ayat Pendukung: Mzm. 40:6-17; Yes. 53:1-12; Ibr. 10:1-4
Bahan: Wasiat, renungan keluarga
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.