“Marilah kita bersiap dan pergi ke Betel; aku akan membuat mezbah di situ bagi Allah, yang telah menjawab aku pada masa kesesakanku dan yang telah menyertai aku di jalan yang kutempuh.” (Kej. 35:3)
Hari itu, kami sekeluarga berencana untuk pergi berlibur ke Ora Beach, Maluku. Sesampainya kami di Ambon, kami disambut dengan guyuran hujan. Sebagian besar orang berkata: “Mengapa pergi ke Ora di bulan Agustus, bulan ini musim hujan.” Kami hanya diam dan tetap melanjutkan perjalanan. Sesampainya di Ora, kami disambut dengan gerimis. Keesokannya saat kami mau berlayar menikmati alam, Tuhan memberikan langit yang terang, jernih, dan sekumpulan lumba-lumba mengiringi kapal kami.
Yakub pergi ke Betel untuk yang kedua kalinya. Kali pertama ia pergi ke Betel karena melarikan diri dari Esau. Sekarang ia pergi atas perintah Tuhan. Mengapa? Sebab, Yakub lalai memenuhi nazar yang ia buat saat kepergiannya yang pertama. Maka, Tuhan mengingatkan Yakub kembali akan nazarnya itu. Yakub sadar akan kelalaiannya, ia juga menyadari akan penyertaan Tuhan dalam kehidupannya, karena itu ia menuruti perintah Tuhan.
Penyertaan Tuhan selalu ada di sepanjang kehidupan kita. Namun, sering kali kita bersikap seperti Yakub; kita melupakan apa yang sudah kita janjikan di hadapan Tuhan. Akhirnya, meski sibuk dengan dirinya, tetapi Yakub mendengar dan taat pada perintah Tuhan untuk kembali ke Betel. Mendengarkan dan taat, membuat Yakub kembali menyadari dan melihat penyertaan Tuhan di sepanjang kehidupannya, serta mengingat janji yang pernah ia buat, sehingga ia bisa memenuhi janji itu. [Pdt. Engeline Chandra]
DOA:
Penyertaan-Mu Tuhan tidak pernah meninggalkan hidup dan diri kami. Terima kasih Tuhan. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 86:1-10; Kej. 35:1-4; Kis. 5:17-26
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.