Celakalah orang yang menggaruk bagi dirinya apa yang bukan miliknya – berapa lama lagi? – dan yang memuati dirinya dengan barang gadaian. (Hab. 2:6)
Gang Damai yang biasanya tenang menjadi ramai, karena ada pencuri motor yang tertangkap dan dihakimi oleh massa. Amarah yang tidak terbendung menghasilkan tindakan main hakim sendiri. Pencuri yang tertangkap menjadi bulan-bulanan warga. Tidak ada seorang pun yang menyukai pencuri, sebab pencuri mengambil yang bukan haknya.
Nabi Habakuk mengutuk Babel yang diibaratkan sebagai pencuri, “Celakalah orang yang menggaruk bagi dirinya apa yang bukan miliknya ….” Dengan nubuat ini, nabi Habakuk menyatakan bahwa bangsa Babel akan mendapat penghukuman atas perbuatannya merampas hak orang lain. Nubuat ini sekaligus menyampaikan kutukan atau hukuman atas orang-orang yang tidak lurus hatinya, yang merampas milik orang lain.
Orang-orang yang bertindak seperti Babel terdapat juga di masa kini. Mereka mengambil yang bukan miliknya dengan mengatasnamakan lembaga, namun sesungguhnya untuk kepentingannya sendiri. Segala cara dilakukan untuk memuaskan keinginannya, termasuk dengan cara merampas dan mencuri hak orang lain. Kepada orang-orang demikian, Habakuk mengingatkan untuk bersiap menerima hukuman, sebab Tuhan tidak tinggal diam. Babel mendapat hukuman Tuhan karena merampasi orang lain. Jangan sampai kita juga demikian. Syukurilah apa yang kita miliki. Jangan mengambil atau mencuri milik orang lain, agar kita tidak mendapatkan hukuman karenanya. (Pdt. Henni Herlina)
DOA:
Ajar kami Tuhan untuk selalu bersyukur dengan apa yang kami miliki, karena semuanya berasal dari-Mu. Amin.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.