Berjalan bersama, mengalami bersama adalah cara kita membuktikan kasih penyertaan Tuhan dalam hidup. Peristiwa demi peristiwa baik di saat suka maupun duka, menegaskan bahwa kuasa dan cinta Allah dapat diandalkan. la adalah Allah yang setia dan dipercaya. Inilah yang disaksikan Yosua di tengah-tengah bangsa Israel.
Yosua menegaskan kepada umat Israel untuk tetap setia berpegang pada Allah, la mengisahkan karya-karya Allah dalam sejarah nenek moyang mereka. Allah yang mereka percaya adalah yang memelihara kehidupan umat-Nya baik adanya. Meskipun semua itu dilewati dengan berbagai peristiwa termasuk peristiwa penderitaan dan terluka. Allah menegaskan dirinya sebagai pihak yang tidak akan berdiam diri, namun secara aktif memberkati umat-Nya. Tindakan Allah telah nyata dan jelas, tidak perlu diragukan kini pilihan diserahkan kepada bangsa Israel, apa yang mereka pilih? Apakah Israel pun memilih untuk taat kepada Allah?
Yosua memilih untuk setia pada Allah. Pilihan ini pun diikuti oleh Israel yang memilih untuk setia dan berpegang pada Allah. Mereka telah merasakan, membuktikan bahwa hidup dalam pemeliharaan Allah adalah hidup yang dicukupkan. Bergantung pada Allah memang tidak menjamin mulusnya jalan hidup namun pemeliharaan cukup untuk membimbing umat keluar dari pergulatannya.
Pemeliharaan ini pula yang menjadi dasar bagi GKI untuk memercayakan perjalanan pelayanan gereja-Nya di dunia ini. Asalkan bersama dengan Dia, cukuplah. Asalkan bergantung di dalam Dia, apa pun dapat terlewati, pekerjaan Allah dapat dinyatakan. Masa pandemi ini pun dapat kita lalui sebagai sebuah gereja sepanjang kita bergantung pada Dia dan la memelihara kita dalam cinta dan kasih-Nya. Cukuplah
dva
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.