Orang itu pun pergi mengelilingi seluruh kota dan memberitahukan segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya. (Luk. 8:39)
Kata Injil diturunkan dari bahasa Yunani euangelion. Artinya, kabar baik. Dengan demikian, pemberita Injil adalah orang yang memberitakan kabar baik.
Kisah tentang orang yang kerasukan setan di Gerasa menjadi salah satu kisah yang menarik. Bukan saja karena Yesus berhadapan dengan setan yang bernama “Legion”, tetapi juga karena kuasanya yang luar biasa. Dalam kekaisaran Romawi, legion adalah pasukan dengan jumlah sekitar 3.000-6.000 orang. Legion itu tunduk pada perintah Yesus untuk keluar dari orang yang mereka rasuk dan pindah ke babi-babi yang ada di situ. Bagi Yesus jelas sekali bahwa keselamatan satu orang jauh lebih berharga daripada ribuan babi. Yesus tak menginginkan satu manusia pun binasa. Setiap manusia harus merasakan anugerah Allah. Hidup dalam keselamatan yang nyata. Itulah karya nyata Allah melalui Yesus bagi dunia. Namun, kabar baik bagi seseorang bisa jadi kabar buruk bagi orang lain. Tindakan Yesus justru menjadi momok bagi penduduk Gerasa lainnya sehingga mereka meminta Yesus untuk pergi.
Orang Kristen di mana pun harus menjadi pemberita Injil; pemberita kabar baik. Seluruh pikiran, tuturan, dan tingkah laku orang Kristen harus mencerminkan segala sesuatu yang sudah diperbuat Allah atas dirinya. Keselamatan adalah kabar baik yang harus diceritakan. Tidak ada alasan bagi setiap orang Kristen untuk tidak menjadi pemberita Injil. [Jan Calvin Pindo]
DOA:
Tuhan, terima kasih untuk kesempatan mewartakan kabar baik yang Engkau percayakan kepada kami. Amin.
Ayat Pendukung: 1 Raj. 1:1-4, (5-7), 8-15a; Mzm. 42 & 43; Gal. 3:23-29; Luk. 8:26-39
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.