Oleh karena rumah TUHAN, Allah kita, aku hendak mencari kebaikan bagimu. (Mzm. 122:9)
Apabila Anda datang ke kota Paris, tempat mana yang akan Anda kunjungi? Ada yang menganggap Menara Eifel sebagai tujuan utama. Ada juga yang mengatakan harus ke Museum Louvre. Namun bagi beberapa orang, Paris Disneyland adalah tempat paling menyenangkan.
Pada masa pemazmur, orang-orang Yahudi datang berziarah ke Yerusalem. Kota Yerusalem menjadi pusat ziarah orang Yahudi karena di sana ada Bait Suci. Orang Yahudi meyakini bahwa mereka dapat berjumpa dengan Tuhan di Bait Suci, di Yerusalem. Dalam perjumpaan itu mereka mengalami sejahtera. Begitu besar rasa cinta orang Israel terhadap kota Yerusalem sebagai kota tempat Bait Suci berada. Itu juga yang mendorong pemazmur berdoa bagi kesejahteraan kota Yerusalem, “Oleh karena rumah TUHAN, Allah kita, aku hendak mencari kebaikan bagimu” (Mzm. 122:9). Pemazmur ingin agar Yerusalem mengalami kebaikan Tuhan.
Pemazmur mengungkapkan keinginannya untuk kota Yerusalem. Bagaimana dengan kita, apakah kita mengupayakan kesejahteraan kota tempat kita berada? Bila ya, apakah kita secara serius mengupayakan kota kita menjadi kota yang ramah terhadap sesama manusia dan ramah terhadap lingkungan alam? Kita bertanggung jawab membuat kota kita mengalami kesejahteraan, sebagaimana diingatkan Yeremia 29:7, “Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu aku buang dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.” [Pdt. Hendri M. Sendjaja]
REFLEKSI:
Kesejahteraan tempat kita tinggal adalah kesejahteraan kita juga.
Ayat Pendukung: Mzm. 122; Kej. 6:11-22; Mat. 24:1-22
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.