Panggilan Hidup

Yesaya 49:1-7

Belum ada komentar 92 Views

… Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan; Ia menyebut namaku sejak dari rahim ibuku. (Yesaya 49:1)

Seorang pria yang sedang jatuh cinta mengungkapkan isi hatinya kepada sang kekasih: “Aku dilahirkan untukmu”. Mungkin ada yang beranggapan bahwa itu hanyalah rayuan belaka. Namun bisa saja itulah yang dihayati dengan sungguh-sungguh oleh sang pria. Ungkapan itu hendak menyatakan bahwa seluruh hidupnya akan diserahkan kepada kekasihnya itu. Itulah ungkapan komitmen dan kesetiaan.

Apa yang diungkapkan oleh Yesaya ini mengandung dua dimensi penting, yaitu dimensi pengakuan iman dan dimensi komitmen. Keduanya berkelindan sedemikian rupa sehingga tidak mungkin dipisahkan. Sebagai suatu pengakuan iman, Yesaya hendak mengungkapkan keyakinannya bahwa Allah telah memanggil dia untuk menjadi nabi-Nya bahkan sejak sebelum ia dilahirkan. Dan oleh karenanya ia menghayati bahwa seluruh kehidupannya sangat dipengaruhi oleh panggilan itu. Panggilan itu meresap ke seluruh keberadaan dirinya. Dirinya dan panggilannya sebagai nabi tidak mungkin dapat dipisahkan sampai kapan pun. Inilah komitmen yang dimiliki oleh Yesaya. Pengakuan iman dan penghayatan atau komitmen tersebut akan memampukannya untuk setia pada panggilannya dalam segala keadaan.

Menjadi milik Allah bukanlah hanya suatu sebutan yang disematkan dalam diri kita. Itulah hakikat keberadaan kita. Oleh karena itu hendaknya kita menghayati bahwa apa pun peran, tugas, dan fungsi kita di dunia ini, landasan dari semuanya itu adalah bahwa kita ini milik Allah. [Pdt. Mungki A. Sasmita]

DOA:
Kami bersyukur bahwa kami adalah milik-Mu, ya Tuhan. Biarlah kami terus menghayati hakikat keberadaan kami tersebut. Amin.

Ayat Pendukung: Yes. 49:1-7; Mzm. 71:1-1; 1 Kor. 1:18-31; Yoh. 12:20-36
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Menanggung Konsekuensi
    Yeremia 8:4-13
    Sebab itu, Aku akan memberikan istri-istri mereka kepada orang lain, ladang-ladang mereka kepada penjajah….(Yeremia 8:10) Dini menyadari ada sesuatu...
  • Belajar Tahu Malu
    Yeremia 6:10-19
    Seharusnya mereka merasa malu, sebab mereka melakukan apa yang menjijikkan. Namun, mereka sama sekali tidak merasa malu dan tidak...
  • Tidak Silau Kala Berhasil
    Lukas 10:1-11, 16-20
    Meskipun demikian, janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu terdaftar di surga. (Lukas 10:20) Tugas...
  • Menghayati Karya Allah
    Mazmur 66:1-9
    Pergilah dan Hhatiah karya-karya Allah. la dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia. (Mazmur 66:5) Dalam teori sains, sebuah benda dapat...
  • Mentalitas Babel
    Yeremia 51:47-58
    Sekalipun Babel naik ke langit dan membuat ketinggian kubunya tak terhampiri, atas perintah-Ku para perusak akan datang kepadanya, demikianlah...