“Milik pusakamu yang telah Kuberikan kepadamu harus kaulepaskan dan Aku akan membuat engkau menjadi budak musuhmu di negeri yang tidak kaukenal, sebab kamu telah menyalakan api murka-Ku yang akan menyala selama-lamanya’.’ (Yeremia 17:4)
Kita sudah sering mendengar istilah flexing. Secara sederhana, flexing bisa diartikan sebagai pamer. Hal ini mengacu pada tingkah laku orang yang memamerkan barang mewah atau gaya hidup seperti berbelanja, berwisata, dan makan di tempat bergengsi. Akan tetapi, apa jadinya bila hal-hal yang dipamerkan itu hilang dalam sekejap?
Allah menolong Bangsa Israel keluar dari Mesir dengan begitu rupa. Allah dengan banyak cara menyediakan hal-hal yang Bangsa Israel perlukan. Akan tetapi, Bangsa Israel kerapkali berpaling dari Allah yang telah menolong mereka. Mereka menyembah ilah lain dan mendirikan mezbah bagi ilah mereka yang baru itu. Bangsa Israel lupa bahwa apa yang mereka miliki adalah pemberian TUHAN. Allah dibuat murka karena mereka berkeras hati. Karena segala yang dimiliki oleh Bangsa Israel adalah pemberian Allah, maka Allah pun bisa mengambilnya kembali dalam sekejap. Tindakan Allah tersebut bukan tanpa alasan, melainkan karena begitu kerasnya hati Bangsa Israel yang berpaling dari-Nya.
Hidup kita adalah anugerah dari Allah. Oleh karena itu, kita tidak boleh lupa untuk bersyukur kepada-Nya, Sang Sumber Berkat. Jangan sampai segala sesuatu yang kita miliki justru membuat kita lupa diri atau malah berpaling dari-Nya. Memamerkan apa yang kita miliki sesungguhnya tidak ada gunanya. Segala sesuatu yang kita miliki tentu dapat kita peroleh bukan karena usaha kita semata, melainkan karena kehendak Allah yang memperkenankannya. [Pdt. Yosafat Simatupang]
DOA:
Ya Tuhan, ingatkan kami untuk tetap mawas diri dalam segala sesuatu yang kami peroleh. Amin.
Ayat Pendukung: Yer. 17:1-4; Mzm. 1; Luk. 11:24-28
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.