Setelah Herodes mati, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi di Mesir …. (Mat. 2:19)
Natal adalah saat sedih bagi sebagian orang. Sedih karena merayakan Natal tanpa orang yang dikasihi, akibat terpisah oleh jarak atau karena telah meninggal. Sedih karena melewatkan masa Natal dengan terbaring di rumah sakit dan menjalani perawatan. Sedih karena beban pekerjaan yang menumpuk dan tenaga yang berkurang. Ada saatnya, Natal justru menjadi saat yang menyedihkan.
Keluarga Kudus pun menyambut Natal dalam suasana kesedihan. Ketika Bayi Yesus baru saja dilahirkan, Keluarga Kudus mesti segera menyingkir ke sebuah negeri yang jauh. Perjalanan pengembaraan ditempuh dalam suasana yang mencekam, karena ancaman dari Herodes. Tak sampai di situ, kesedihan melanda para ibu yang baru saja memiliki anak. Bayi-bayi dibunuh atas perintah kejam dari Herodes. Keluarga-keluarga kehilangan anak-anak mereka. Sesedih apa pun kisah yang terjadi, nyatanya kehidupan terus berjalan. Penyertaan dan petunjuk yang baru diberikan oleh Tuhan kepada Keluarga Kudus. Sehingga, mereka dapat meneruskan kehidupan mereka dengan selamat. Tuhan memberi kekuatan kepada mereka.
Natal mungkin tak selalu menjadi saat yang menyenangkan. Ada berbagai kesedihan yang dapat kita rasakan. Walau demikian, Tuhan tak pernah meninggalkan kita. Dia memberikan petunjuk dan penyertaan-Nya kepada kita. Dia memberikan kekuatan kepada kita untuk terus berjalan. (Pdt. Novita Sutanto)
DOA:
Tuhan, kami berdoa untuk setiap orang yang merasakan kesedihan di saat Natal. Berikan mereka kekuatan untuk hidup. Amin.
Ayat Pendukung: Yes. 63:7-9; Mzm. 148; Ibr. 2:10-18; Mat. 2:13-23
Bahan: Wasiat, renungan keluarga
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.