Munafik Itu Hina

Matius 23:29-39

Belum ada komentar 52 Views

Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh …. (Mat. 23:29)

Ada orang yang dipandang hina dan diasingkan karena keterbukaan dan kejujurannya mengakui kekurangan dan kesalahan. Namun, ada juga orang yang justru dipuja-puji, bukan karena ia lebih baik, tetapi karena kepandaiannya menyembunyikan aib dan dosa. Inilah realitas hidup yang sering terjadi.

Tentang kepandaian menyembunyikan aib dan dosa alias kemunafikan, ahli-ahli Taurat dan orang Farisi dalam Alkitab adalah jagonya. Mereka ini paham ajaran agama, bahkan mereka menjadi tempat bertanya. Karena keahlian itu, mereka kemudian merasa diri paling benar, paling suci, dan paling saleh. Mereka pandai menilai orang lain, tetapi tidak jujur menilai diri sendiri. Mereka membangun dan memperindah pusara para nabi yang dibunuh oleh leluhur mereka, tetapi mereka tidak memperbaiki hati mereka sendiri. Mereka merasa diri lebih benar dari leluhurnya, padahal kesalahan yang sama terus mereka lakukan. Yesus pun berkata kepada mereka: “Celakalah kamu,” sebab mereka terus hidup di dalam kepalsuan.

Cerita dan peringatan Yesus itu mestinya membuat kita mengapresiasi orang yang berani jujur mengakui kesalahan, dan mendukung mereka untuk berubah ke arah yang lebih baik. Demikian halnya dengan diri kita sendiri. Kita diingatkan bahwa munafik itu hina, sebab terus tinggal dalam kepalsuan. Soalnya bukan pada kesalahan kita tidak diketahui oleh orang lain, tetapi ketidakmampuan kita untuk jujur terhadap diri sendiri. [Pdt. Hariman A. Pattianakotta]

REFLEKSI:
Kemunafikan akan mengawetkan kepalsuan, sedangkan kejujuran membawa kita pada kehidupan yang otentik di hadapan Tuhan.

Ayat Pendukung: Mzm. 1; Pkh. 1:1-18; Mat. 23:29-39
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Bersyukur Dan Bersukacita
    Mazmur 100
    Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kebenaran-Nya tetap turun-temurun. (Mazmur 100:5) Apa yang membuat seseorang bersukacita?...
  • Tuhan Mendengarkan dan Mempersatukan
    Yehezkiel 37:15-28
    Aku akan menjadikan mereka satu kayu sehingga mereka menjadi satu di tangan-Ku. (Yehezkiel 37:19b) “Sudah lama saya berdoa agar...
  • Mengenal dan Mendengarkan
    Yohanes 10:22-30
    Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku. (Yohanes 10:27) Dalam berelasi sangat dibutuhkan kemampuan untuk...
  • Duka Diganti Dengan Suka
    Yehezkiel 28:25-26
    Mereka akan tinggal di sana dengan tenteram…Ya, mereka akan tinggal dengan aman tenteram… Mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN,...
  • Bersama-Nya Aku Tenang
    Mazmur 23
    Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; (Mazmur 23:4a) Perubahan adalah sebuah keniscayaan....