Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakan-Nya dengan maksud baik. (Flp. 1:15)
Injil adalah kabar baik tentang keselamatan yang dikaruniakan Allah dalam inkarnasi dan penebusan Kristus. Karena itu memberitakan Injil adalah suatu kehormatan dan kemuliaan. Setiap orang Kristen dipanggil memberitakan Injil sesuai bidang pekerjaan, profesi, dan panggilan hidupnya.
Dalam praktik kita sering menjumpai pemberitaan Injil dimanipulasi demi kepentingan pribadi. Mereka mencari keuntungan finansial, popularitas diri, dan kekuasaan. Akibatnya, pemberitaan Injil tidak lagi menjadi kabar baik, tetapi “kabar buruk”. Pelakunya tersebar dalam berbagai bidang baik rohani maupun sekuler. Kehidupan mereka menjadi batu sandungan sebab motif utama bukanlah mempermuliakan Kristus. Lebih celaka lagi apabila motif utama didasarkan pada dorongan sifat dengki, bersaing untuk mengalahkan, dan berselisih.
Injil Kristus adalah firman Allah yang membebaskan umat dari kuasa dan belenggu dosa. Pemberitaan Injil akan berkuasa apabila kita mengalami hidup baru di dalam Kristus. Injil menggerakkan setiap kita untuk terus-menerus mengalami pertobatan. Hidup baru dan semangat memberitakan Injil akan menjadi media kuasa Allah. Injil yang kita beritakan akan dipakai oleh Allah untuk membawa sesama mengenal dan berjumpa dengan Kristus, Sang Juru selamat. Karena itu, apabila kita masih diliputi oleh dengki dan perselisihan, sebaiknya kita terlebih dahulu berbenah dan bertobat. [Pdt. Yohanes Bambang Mulyono]
DOA:
Ya Roh Kudus, baruilah hati kami oleh Injil Kristus sehingga kesaksian hidup kami mempermuliakan Allah. Murnikanlah setiap motif kami. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 28; Hak. 16:1-22; Flp. 1:1-21
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.