“… Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita ….“ (Luk. 1:54-55)
Maria berbahagia, bukan hanya karena Tuhan meninggikan ia yang rendah. Lebih luas daripada itu, Tuhan membalikkan situasi dunia. Tuhan menurunkan orang berkuasa dan meninggikan orang yang rendah. Tuhan melimpahkan kepada orang lapar, dan menyuruh orang kaya pergi dengan tangan hampa. Semua itu dilakukan Tuhan, karena ia mengingat rahmat-Nya.
Nyanyian pujian Maria atau magnificat ini adalah suatu doa. Waktu itu, ia sedang mengandung Sang Juruselamat dunia. Maria berdoa agar keadilan Allah berlaku di muka bumi ini. Bagi Lukas, doa Maria dan maksud kedatangan Yesus kait mengait dengan keadilan Allah. Pada zaman itu, pendudukan Romawi atas Palestina mengakibatkan kesengsaraan karena ketidakadilan. Bahan makanan susah didapat, harga rumah mahal, dan pajak tinggi menyebabkan banyak orang kelaparan, tak bertempat tinggal, dan kejahatan terjadi di mana-mana. Bagi Maria, mulialah Allah yang memperhatikan kerendahan hamba-Nya.
Kita menyambut Natal beberapa hari lagi dengan keprihatinan akan kondisi dunia. Wabah covid-19 mengharuskan kita menahan diri dari mengumbar kebahagiaan bernatalan. Berbahagialah karena Kristus datang di dunia. Tetapi, marilah juga merespons rahmat Tuhan. Yakni, muliakanlah Allah karena kedatangan-Nya adalah untuk menunjukkan rahmat-Nya bagi dunia. Persaksikanlah kepada dunia bahwa rahmat Tuhan atas orang-orang rendah. [Pdt. (Em.) Rasid Rachman]
DOA:
Teguhkanlah kami dalam merespons rahmat-Mu dengan berlaku adil. Amin.
Ayat Pendukung: Luk. 1:46b-55; 1Sam. 2:1-10; Mrk. 11:1-11
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.