“Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.” (Mat. 10:40)
Waktu menunjukkan jam 02.00. Bukan waktu yang pas untuk bertamu. Namun, tukang kebun itu nekat mengetuk pintu rumah pak dokter. Sang dokter baru saja membaringkan tubuhnya, ia lelah setelah seharian memeriksa pasiennya. Namun, ia memaksakan dirinya untuk bangun dan melangkah keluar untuk melihat siapa yang mengetuk pintu rumahnya. Saat ia melihat tukang kebun itu, ia segera mengenali bahwa itu adalah tukang kebun kepala desa yang sangat ia hormati. Ia pun segera sigap melayani tukang tersebut.
Bacaan hari ini adalah bagian dari pesan-pesan Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya. Ia menyampaikan apa saja yang akan dialami oleh murid-murid-Nya dan apa yang akan mereka terima. Pesan-pesan itu diakhiri dengan sebuah pengutusan: “Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.” Sambutan di sini, bukan sekadar menerima dengan baik, tetapi bagaimana memperlakukan dengan baik pula.
Saat kita tahu bahwa ada orang “penting” akan datang ke rumah kita, tentu kita akan mempersiapkan diri dengan baik. Mulai dari membersihkan rumah, menyiapkan sajian yang baik, bahkan mungkin kita akan memakai pakaian kita yang terbaik. Apa yang akan kita persiapkan bila yang datang itu adalah Tuhan? Apakah kita mempersiapkan diri kita untuk menyambut Dia dan melakukan yang terbaik semata-mata untuk Tuhan? [Pdt. Engeline Chandra]
DOA:
Kami mau menyambut-Mu Tuhan dengan seluruh hidup kami. Amin.
Ayat Pendukung: Kej. 22:1-14; Mzm. 13; Rm. 6:12-23; Mat. 10:40-42
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.