“Sungguh celaka gembala-Ku yang tak berguna, yang meninggalkan kambing domba! Pedang akan menimpa lengannya dan mata kanannya! Lengannya akan kurus kering, dan mata kanannya akan buta sama sekali!” (Zakharia 11:17)
Gembala adalah seseorang yang berperan menjaga dan merawat domba-domba. Gembala akan mencari domba yang hilang, menyembuhkan domba yang terluka, dan melindungi domba-dombanya dari ancaman bahaya dan serangan binatang liar. Namun ternyata, ada gembala yang justru mencelakai domba-dombanya. Dalam Kitab Zakharia, mereka disebut sebagai gembala yang bebal.
Nabi Zakharia memberikan gambaran tentang gembala yang bebal, yaitu yang tidak mengindahkan yang lenyap, tidak mencari yang hilang, tidak menyembuhkan yang luka, tidak memelihara yang sehat, melainkan justru memakan daging dari yang gemuk dan mencabut kuku mereka. Gembala yang bebal adalah gembala yang meninggalkan domba-dombanya. Nabi Zakharia menyampaikan hal ini untuk melambangkan pemimpin-pemimpin yang tidak peduli terhadap umat, yang tidak memperhatikan yang lemah, dan hanya mencari keuntungan sendiri. Mereka pun akan menerima hukuman.
Posisi dan jabatan memang dapat disalahgunakan. Ada orang yang dipercaya sebagai pejabat gerejawi atau memegang posisi dalam organisasi, tetapi ternyata ia malah menjadi batu sandungan. Bagaimana kita menjalankan posisi dan jabatan kita saat ini? Jangan sampai kita seperti gembala yang bebal, yang tidak menjaga, melainkan mencelakai domba-dombanya. Mari memohon hikmat dari Tuhan agar kita dapat menjadi berkat dalam peran yang Tuhan percayakan kepada kita. [Pdt. Cordelia Gunawan]
REFLEKSI:
Mari menjadi berkat dan melakukan kebaikan melalui posisi dan jabatan yang Tuhan percayakan kepada kita.
Ayat Pendukung: Za. 11:1-17; Mzm. 46; 1 Ptr. 1:3-9
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.



Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.