Renungan:
Apalagi selain sukacita dan syukur, ketika kita menyadari kebaikan Allah yang sejak awal mengasihi kita dan menyelamatkan kita. Segala apa yang ada dalam diri kita adalah kotor dan hina, namun dalam anugerah-Nya Allah dengan tulus menyatakan cinta-Nya kepada kita.
Betapapun hidup beriman tidak selamanya mudah, rasul Paulus selalu menjalaninya dalam syukur dan sukacita. Dan ia berharap jemaat Efesus juga bisa menjalani hidup berimannya dengan syukur dan sukacita
Tetapi bukan hanya Efesus, kita juga! Hidup beriman bukan berarti sebuah kehidupan yang bebas dari pergumulan. Ada banyak hal dalam hidup ini yang kadang bisa membuat kita sedih dan tertekan. Namun ingatlah selalu akan kasih Allah kepadamu. Dalam cinta-Nya mari kita buang kesedihan dan kita bersukacita dalam kasih-Nya. Tuhan mencintai anda!
RDJ
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.