Setelah berujar, “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit,” Yesus menasihati para murid-Nya untuk berdoa dan meminta kepada Allah, “Mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.” Doa serupa kerap kita ajukan ketika melihat banyak kepahitan hidup di dalam dunia ini. “Tuhan, mengapa Engkau tidak mengirimkan para hamba-Mu yang menolong penderitaan orang-orang itu?” Atau, “Tuhan, siapa yang akan membantu tetanggaku yang tengah kesulitan keuangan karena sakit yang berat itu?”
Yang menarik, setelah memberikan nasihat agar para murid mendoakan hadirnya para pekerja, Yesus segera mengubah tone ucapan-Nya di ayat sesudahnya, “Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.” Saya pikir, cara Yesus sangat luarbiasa. Seolah-olah Yesus ingin berkata, “Engkau meminta Allah mengutus seseorang? Nah, sekarang, Aku mengutusmu menjadi orang yang kauminta itu.” Singkatnya, si pendoa menjadi jawaban atas doanya sendiri.
Jadi, ketika Anda berdoa untuk penderitaan orang-orang lain atau untuk tetangga yang terbelit masalah karena penyakitnya, mungkin Allah akan menjawabnya dengan sederhana, “Untuk itulah Aku menciptakan engkau!” Berdoalah dengan tekun untuk masalah dunia ini. Namun, bersiaplah juga untuk menjadi jawaban atas doamu tersebut. Amin.
ja
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.