“Dan kalau dahulu kamu telah menjadi kutuk di antara bangsa-bangsa, hai kaum Yehuda dan kaum Israel, maka sekarang Aku akan menyelamatkan kamu, sehingga kamu menjadi berkat. Janganlah takut, kuatkanlah hatimu!” (Zak. 8:13)
Setelah gempa besar mengguncang Palu dan Donggala pada tanggal 28 September 2018, media sosial dibuat heboh oleh foto sebuah gedung gereja yang berdiri kokoh, sementara rumah-rumah di sekitarnya luluh lantak. Komentar di postingan tersebut menyatakan betapa hebatnya Allah yang telah melindungi gereja itu. Ini tentu saja mengusik hati nurani kita. Mengapa Allah melindungi gedung gereja dan bukan rumah- rumah penduduk di sekitar gereja? Allah tampak seperti sosok yang begitu egois; tidak rela jika gedung gereja roboh, tetapi cuek saja ketika ratusan rumah penduduk hancur.
Zakharia menghadapi umat Israel yang kembali dari pembuangan di Babilonia yang sedang bergumul tentang apa atau siapa yang bisa menjadi tanda bukti bahwa Allah hadir di tengah-tengah mereka. Sebagian orang berpikir bahwa lambang kehadiran Allah adalah Bait Allah. Itu sebabnya mereka ingin segera membangun kembali Bait Allah. Sebagian yang lain berpikir bahwa tanda bukti jika Allah hadir di tengah-tengah mereka adalah adanya seorang pemimpin yang hebat, entah itu seorang raja atau seorang imam. Namun, Zakharia justru mengingatkan bangsa Israel tentang Allah yang menyelamatkan, dengan tujuan supaya umat Allah “menjadi berkat”.
Tanda kehadiran Allah di tengah umat-Nya bukanlah gedung yang megah atau pemimpin yang perkasa, melainkan umat yang menjadi berkat. Selama ada umat seperti itu, maka kita bisa yakin bahwa Allah hadir. [Pdt. Paulus Sugeng Widjaja, MAPS, Ph.D.]
DOA:
Ya Tuhan Sang Mahahadir, kami mau menjadi berkat bagi orang-orang lain, sebagai tanda bahwa Engkau hadir di tengah kami. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 42; Za. 8:1-17; Mat. 8:14-17, 28-34
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.