Menjadi Agar Dunia Percaya

Menjadi Agar Dunia Percaya

Belum ada komentar 36 Views

Minggu lalu kita merenungkan hakikat gereja sebagai persekutuan umat beriman yang berusaha meneladani persekutuan Allah Trinitas. Gereja agaknya juga bisa dipahami bukan hanya dari aspek hakikat-nya, namun juga fungsi-nya. Bahkan, hakikat gereja barulah tampak secara jelas melalui fungsi atau karyanya.

Kesatuan umat percaya yang meneladani persekutuan Sang Bapa dan Sang Anak di dalam ikatan kasih Roh Kudus itu menjadi operatif ketika persekutuan tersebut memiliki sebuah dampak: “supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku” (ay. 21) atau “agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku” (ay. 23).

Kita kerap memahami bahwa usaha membuat dunia percaya senantiasa dikerjakan melalui karya penginjilan atau kesaksian. Akan tetapi kedua ayat di atas memberi perspektif yang berbeda. Dunia tahu dan percaya percaya (bahwa Yesus diutus oleh Sang Bapa) bukan hanya melalui tindakan  kesaksian atau penginjilan, namun melalui keteladanan yang  dipertontonkan lewat kesatuan gereja itu sendiri.

Atas dasar itu, setiap gereja di muka bumi sungguh-sungguh perlu meratapi sejarah panjangnya yang dihiasi oleh pertikaian dan perpecahan. Sebab, perpecahan gereja tersebut telah menjadi sebentuk kesaksian yang buruk bagi dunia.

Mari merangkai ulang keesaan gereja. Mari mensyukuri setiap usaha yang jemaat kita lakukan untuk menulis ulang sejarah persahabatan dengan gereja lain di sekeliling kita. Beberapa aktivitas persahabatan yang telah kita tenun dengan GKJ Nehemia dan Gereja Katolik St. Stefanus, misalnya, sungguh kita harapkan menjadi sebuah kesaksian hidup … agar dunia percaya! Dan dengan itu, kita sekali lagi berkata emoh terhadap setiap tindakan orang Kristen yang berusaha memecah tubuh Kristus.

ja

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • APAKAH ENGKAU MENGASIHI AKU LEBIH?
    Yohanes 21:15-17
    Yesus tidak bertanya kepada Petrus, “Mengapa kamu gagal?” atau “Mengapa kamu menyangkal-Ku?” la hanya bertanya, “Apakah engkau mengasihi Aku...
  • Menghidupi Dunia Dengan Iman
    Kisah Para Rasul 5:27-32; Mazmur 118:14-29; Wahyu 1:4-8; Yohanes 20:19-31
    Damai sejahtera bagimu, demikian sapaan Yesus kepada para murid yang tengah diliputi rasa takut, bingung dan cemas. Damai sejahtera...
  • MEJA PERJAMUAN: PERAYAAN KASIH DAN PEMULIHAN
    Yesaya 25:6-9; Mazmur 114; 1 Korintus 5:6b-8; Lukas 24:13-49
    Perjamuan Kudus bukanlah sekadar makan dan minum namun perayaan iman yang terus menerus kita lakukan agar kita mengingat bagaimana...
  • Dl TAMAN GETSEMANI
    Yesaya 50:4-9a; Mazmur 31:10-17; Filipi 2:5-11; Lukas 22:14-23:56
    Bacaan injil minggu ini cukup panjang, Lukas 22:14-23:56 (umat silakan membaca bacaan ini secara lengkap di rumah) dengan mengambil...
  • MENGUTAMAKAN YANG UTAMA
    Yesaya 43:16-21; Mazmur 126; Filipi 3:4b-14; Yohanes 12:1-8
    Banyak tanggung jawab yang kita pikul dalam hidup ini. Tanggung jawab moral, ekonomi, sosial, pendidikan dan banyak lagi. Peran...