“Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar?” (Luk.12:57)
“Pak Wepe, sebaiknya, umur berapa anak diberikan HP pribadi? Kalau dikasih, saya khawatir anak saya akan terpapar hal buruk. Namun, jika tidak dikasih, dia tidak bisa kontak dengan teman- temannya,” demikian pertanyaan yang sering muncul dalam seminar seputar teknologi dan pengaruhnya pada kehidupan. Perkembangan teknologi memang menghadirkan banyak manfaat yang baik bagi kehidupan, tetapi juga membawa pergumulan. Karena itu, kita harus menentukan sikap dan pilihan demi kebaikan.
Tuhan Yesus pernah menegur orang-orang yang dapat mengenali perubahan cuaca melalui gerak awan dan angin, tetapi tidak mampu mengenali perubahan yang diakibatkan oleh kehadiran dan karya-Nya. Tuhan Yesus menyebut orang- orang demikian munafik. Kata ”munafik” berarti berpura-pura atau bermain sandiwara. Kehadiran dan karya Tuhan Yesus meninggalkan jejak yang kasat mata; menghasilkan perubahan. Semua orang bisa melihat perubahan tersebut. Bukan hanya meninggalkan jejak yang kasat mata, Tuhan Yesus menuntut sebuah keputusan moral. Ia berkata, ”Mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar?”
Zaman terus berubah dan kita dapat melihat perubahan itu. Perubahan apa pun selalu menghadirkan tantangan baru yang menuntut keputusan moral. Karena itu, mari mencermati perubahan yang terjadi dan merespons dengan keputusan yang benar dan tepat. [Pdt. Wahyu Pramudya]
DOA:
Tuhan, ajarlah kami untuk mencermati perubahan yang ada dan bersikap dengan bijaksana. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 37:1-11, 39-40; Kej. 44:18-34; Luk. 12:57-59
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.