Banyak tanggung jawab yang kita pikul dalam hidup ini. Tanggung jawab moral, ekonomi, sosial, pendidikan dan banyak lagi. Peran yang kita pikul menempatkan kita pada tanggung jawab yang harus diwujudkan. Semua penting untuk didahulukan dan diusahakan namun di saat yang sama kesempatan, daya, dana, kemampuan terbatas. Di posisi itu kita merasakan kegundahan untuk menentukan pilihan dan mengambil keputusan yang tepat. Apa yang harus didahulukan?
Perjumpaan Marta dengan Yesus adalah sebuah kesempatan istimewa terutama bagi Marta. Istimewa karena relasi penuh kasih yang terjadi antara Yesus dan keluarga ini, mengingat juga pada peristiwa kebangkitan Lazarus. Tindakan Marta yang meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya adalah sebuah tindakan cinta yang meluap dari rasa syukur. Tentulah Marta tidak paham tentang peristiwa kematian Yesus yang segera terjadi namun baginya perjumpaan itu adalah kesempatan yang paling tepat mengungkapkan rasa syukur dan kasih yang mendalamnya kepada Yesus. Tindakan ini memang tepat sehingga Yesus pun memberi ruang pada Marta meskipun dikecam oleh Yudas. Waktu-Nya tidak lama, kesempatan ini tidak akan terjadi dua kali.
Pada saat akan membuat pilihan dalam hidup, kita tidak tahu masa depan, kesempatan yang kita hadapi mungkin terjadi sekali dalam hidup kita. Namun mengutamakan yang utama adalah juga soal menghargai hari ini. Yesus tidak abai terhadap orang miskin, yang menjadi perhatian Yudas, namun Yesus menyambut sikap hati Marta yang ingin dirayakan pada kesempatan istimewa itu.
Ketakutan akan masa depan kerap kali membuat kita lupa akan kehadiran di hari ini. Penghargaan dan ketotalitasan kita untuk memperjuangkan hari ini adalah upaya kita memelihara masa depan yang baik. Upaya itu adalah cara kita mencintai Allah seutuhnya dalam hidup ini. (DVA)
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.